kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meracik pedasnya bisnis Seblak 88


Senin, 12 Juni 2017 / 16:10 WIB
Meracik pedasnya bisnis Seblak 88


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Makanan khas Bandung yang menggunakan krupuk sebagai bahan baku utamanya atau yang lebih dikenal dengan seblak kini mulai populer dibanyak kota. Maklum saja, citarasanya yang khas dan pedas membuat setiap orang ketagihan.

Saat ini, makin banyak pelaku usaha yang menjajal membuka usaha seblak. Salah satunya adalah PT Revo Indonesia yang menamai bisnisnya Seblak 88.

Hendra, Marketing Manager PT Revo Indonesia mengaku tertarik membuka usaha ini karena sudah banyak dikenal konsumen dan ramai dimana-mana. Saat ini, mereka sudah membuka satu gerai pribadi yang berada di Taman Palem, Jakarta.

Bila tidak ada kendala, awal bulan Juli 2017 nanti mereka akan membuka tawaran kemitraannya. Meski belum resmi meluncur, Hendra mengaku sudah banyak yang meminta kerjasama. "Sudah ada pemesanan dari Menado, Makassar dan Jambi," katanya pada KONTAN, Selasa (6/6). Untuk mempromosikan usaha baru ini, mereka kerap menggunakan media digital.

Hampir sama dengan lainnya, ada tiga menu seblak yang dijual yaitu seblak bakso, siomay, dan ceker. Tingkat kepedasannya pun ada tiga macam. Harga jualnya cukup bersahabat yaitu Rp 5.000 sampai Rp 10.000 per porsi.

Seblak 88 menawarkan dua paket kemitraan. Pertama, paket Rp 3,9 juta, dengan ini fasilitas yang didapatkan mitra adalah satu unit booth, perlengkapan memasak, bahan baku awal, branding, pelatihan, dan perlengkapan tambahan lainnya.

Kedua, paket Rp 4,5 juta fasilitas yang didapatkan sama dengan paket sebelumnya, pembedanya hanyalah ukuran booth yang didapatkan oleh mitra.

Untuk menjaga kualitas rasa dan produk, mitra wajib membeli bahan baku utama yaitu bumbu racikan dari pusat. Sedangkan, untuk krupuk dan taburan dapat dibeli diluar.

Berdasarkan perhitungannya, waktu balik modal yang diperlukan mitra sekitar satu bulan. Dengan target omzet sekitar Rp 600.000 per hari. Bila dikalkulasi, dalam sebulan total penjualan mitra mencapai Rp 18 juta. Setelah dikurangi biaya bahan baku dan operasional, porsi keuntungan bersih yang didapatkan mitra masih sekitar 45%-50%.

Bagaimana, tertarik dengan tawaran usaha ini ? Cermati lagi skema kemitraannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×