kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meramu bisnis sehat dari bahan pangan dan bumbu organik instan


Rabu, 28 Februari 2018 / 12:05 WIB
Meramu bisnis sehat dari bahan pangan dan bumbu organik instan


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Perubahan gaya hidup ini membawa peluang tersendiri bagi para pelaku usaha bahan pangan organik. Tak hanya bahan pangan organik berbentuk segar, produk bahan pangan dalam kemasan pun kini tengah ramai peminat. Hal tersebut terbukti dari toko online bahan pangan organik dalam kemasan yang mulai banyak bermunculan sejak setahun belakangan.

“Saya lihat makin banyak orang yang tertarik untuk back to nature. Maksudnya mengelola proses makanannya dengan baik dan benar, mulai mengurangi zat kimia dalam bahan pangan, memilih yang sealami mungkin. Jadi saya pikir kenapa tidak menyediakan kebutuhan itu,” jelas Stefanny Monica, pemilik House of Organix asal Jakarta.   

Kesadaran masyarakat akan konsep healthy food terus berkembang sejak tiga tahun belakangan. Kondisi tersebut terbukti dari makin banyaknya peminat aneka bahan pangan yang dijual House of Organix. Bisa dikatakan sejak pertama House of Organix berdiri pada 2015, peminatnya sudah bertambah dua kali lipat.

Stefanny menjelaskan, House of Organix menjual aneka bahan pangan dalam kemasan. Ada yang berupa bumbu dapur, ada pula yang berbentuk suplemen pelengkap, ada pula sembako, seperti garam, beras, minyak bahkan ada juga camilan sehat dalam kemasan seperti buah kering, biji-bijian dan keripik buah.

“Produk yang kami jual macam-macam, mulai dari bahan pangan, bumbu masak, pil suplemen sampai body care. Ada juga produk khusus bayi, ibu hamil dan menyusui,” tuturnya. Banderol harganya mulai Rp 22.500–Rp 400.000. Takaran barangnya pun beragam, ada yang per pak, ada pula yang berdasarkan beratnya.

Peluang akan perubahan gaya hidup yang lebih sehat juga ditangkap oleh Anisa Hadiyanti, pemilik Bumbu Organik asal Semarang, Jawa Tengah. Ia berjualan aneka bahan pangan organik lewat online sejak 2014 lalu. Dan Anisa pun sepakat jika peminat produk organik makin berkembang pesat sejak dirinya membuka usaha ini.

“Dulu waktu awal saya buka, bahan pangan organik dalam kemasan ini belum terkenal. Sekarang berkat jualan lewat online juga peminatnya makin banyak,” tuturnya. Anisa juga menjual aneka bahan pangan organik dalam kemasan, mulai dari bumbu masak, lauk pauk kering, makanan MPASI, camilan sehat, rempah-rempah, tepung bumbu hingga perawatan kecantikan.

Meski begitu banyak produk yang dijual, Anisa mengatakan jika toko miliknya fokus menjual bumbu masak organik. “Bumbu masak instan organik ini maksudnya yang non-msg, rendah natrium dan glukosa juga. Harganya beragam, mulai dari Rp 20.000 – Rp 75.000 untuk bumbunya saja. Kalau produk lain ada yang sampai ratusan ribu per kemasan,” pungkasnya.          

Makin banyak produk organik lokal jadi jalan sehat pelaku bisnis

Kini, banyak orang menginginkan segala sesuatu dilakukan dengan mudah. Termasuk dalam urusan masak-memasak. Kalau sudah begini, bahan-bahan instan akan menjadi andalan.

Namun, seringkali ada ketakutan saat menggunakan bahan instan. Terutama terkait penggunaan bahan kimia sebagai pengawet. Tak perlu resah, lantaran kini banyak juga dijual produk instan organik.

"Bisa dibilang organik karena tak memakai pengawet. Kalaupun ada, diawetkan secara alami dengan garam. Atau memakai bahan kering yang punya daya awet lebih lama dibanding bahan pangan segar," jelas Stefanny Monica, pemilik House of Organix asal Jakarta.   

Stefanny mendapat aneka produk tersebut dari beberapa sumber. Jika merupakan produk luar negeri, dia dapatkannya dari agen atau dostributor. Sedangkan,  produk dalam negeri, sebisa mungkin ia dapatkan langsung dari produsennya.

Produk dari dalam negeri seperti, mie instan, beras, tepung gluten dan beberapa bumbu dapur yang sudah ada produsennya di sini. Sementara, suplemen atau nutrisi banyak yang dia dapatkan dari luar karena di sini belum ada yang produksi sepertinya.

Selain bahan pangan instan, Stefanny menjelaskan bahwa di Indonesia juga mulai banyak produsen yang mengolah essential oil menjadi produk skin care, body care maupun healthy care. Menurutnya kondisi ini sangat memudahkan pelaku usaha online seperti dirinya dalam mencari pemasok produk-produk yang dijual. "Saya senang sekali di sini ada produsennya, jadi harganya bisa lebih terjangkau untuk masyarakat. Kalau produk luar biasanya harganya lebih mahal dan banyak kendala," ungkapnya.

Hal serupa juga dituturkan oleh Anisa Hadiyanti, pemilik Bumbu Organik asal Semarang, Jawa Tengah. Selain mencari distributor dan produsen langsung untuk aneka bahan pangan organik instan, Anisa mengaku juga bekerjasama dengan beberapa UMKM perajin makanan. Beberapa produk seperti abon, kerupuk dan aneka sambal didapatkannya dari perajin UMKM di sekitar Jawa Tengah.

"Biasanya para perajin itu kasih stok ke toko saya. Nanti kalau produknya sudah habis, saya pesan lagi dari mereka. Biasanya pesannya seminggu sekali, tergantung bahan makanannya," kata Anisa. Lain halnya dengan Stefanny yang hanya mengandalkan toko online, Bumbu Organik milik Anisa juga memiliki toko fisik di Semarang.

Anisa mengatakan toko fisik masih punya kontribusi cukup besar terhadap pendapatannya. "Masih lumayan dari toko fisik, online ini jadi pelengkap untuk konsumen di luar Semarang. Dengan toko fisik memudahkan saya untuk menjual langsung ke para reseller," tuturnya. Ternyata Bumbu Organik Semarang juga membuka kesempatan bagi masyarakat untuk menjadi reseller.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×