kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45997,15   3,55   0.36%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Merangkai laba indah dari helaian daun pakis


Jumat, 19 Juni 2015 / 12:39 WIB
Merangkai laba indah dari helaian daun pakis


Reporter: Izzatul Mazidah, Jane Aprilyani | Editor: Hendra Gunawan

Bagi orang yang suka mendekorasi rumahnya dengan tanaman hias pasti tak asing dengan daun pakis atau leather leaf. Tanaman yang masuk kelompok tumbuhan paku ini memang dikenal sebagai tanaman hias untuk dekorasi ruangan dan pelengkap karangan bunga.

Sebagai tanaman hias, permintaan leather leaf tinggi di pasaran. Tak heran, sekarang banyak orang tertarik mengembangkannya. Salah satunya adalah Luki Budiarti, pemilik CV Arjuna Flora di Batu, Jawa Timur.

Luki sudah membudidayakan  leather leaf sejak tahun 2001 silam. Menurutnya, tanaman ini merupakan tanaman tropis yang memiliki nilai ekonomi. Ia membudidayakan leather leaf di lahan 3.000 meter persegi (m²). "Tanaman ini bisa dibudidayakan secara produktif selama 10 tahun lamanya," kata Luki kepada KONTAN.

Menurut Luki, leather leaf sudah bisa dipanen setelah usia satu tahun. Sejak panen pertama itu, leather leaf bisa terus dipanen secara bergantian sesuai ukuran daun, mulai yang kecil, sedang atau besar. Menurutnya, rata-rata leather leaf bisa panen hingga 10.000 tangkai per bulan.

Harga daun pakis ini tergantung ukuran. Untuk daun ukuran kecil dihargai Rp 7.500 per 10 tangkai, ukuran sedang Rp 9.000 per 10 tangkai, dan ukuran besar Rp 10.000 per 10 tangkai.

Dengan kisaran harga itu ia bisa mengantongi omzet Rp 6 juta-Rp 9 juta perbulan. Ada pun laba bersihnya 20% dari omzet. Luki mengaku, kerap mendapat pesanan dari berbagai daerah, seperti Surabaya, Bali, Jawa Tengah, Jakarta, Manado, Kalimantan, dan lainnya.

Pemain lainnya adalah Fajar Khanani, asal Magelang Jawa Tengah. Pria yang akrab disapa Fajar ini membudidayakan pakis leather leaf sejak 2010. Bersama petani lainnya, ia mengmbangkan pakis leather leaf di lahan seluas 60 hektare (ha). "Lahan itu digarap puluhan petani yang juga berbisnis pakis leather leaf," ujarnya.

Menurutnya, budidaya leather leaf menjanjikan karena permintaannya tinggi. Ada empat kategori daun yang ia pasarkan  berdasarkan ukuran. Yaitu, ukuran S dibandrol Rp 5.000, ukuran M Rp 6.000, ukuran L Rp 7.500, dan ukuran XL Rp 9.500. "Itu kami jual per ikat isi lima sampai 10 daun," jelasnya.

Fajar sendiri bisa menjual sekitar 100 ikat setiap bulannya. Bila sedang musim pernikahan, pesanan bisa dua kali lipatmua. Lewat media sosial, ia pun berhasil menjaring konsumen dari berbagai daerah di Indonesia.

Dalam 1 hektar lahan memerlukan bibit 60.000 batang. Menurut Fajar, sekali panen bisa menghasilkan ratusan ribu daun. Fajar bilang, tanaman pakis ini bisa panen pada usia 15 bulan. Masa produksinya juga lama bisa sampai belasan tahun jika dirawat dengan baik. (Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×