kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Merekat untung dari limbah kertas koran


Jumat, 14 Juli 2017 / 07:10 WIB
Merekat untung dari limbah kertas koran


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Johana K.

Produk daur ulang kertas makin banyak bermunculan.  Hal ini membuktikan, bila jumlah peminatnya cukup besar. Lagipula, bentuk kerajinan yang dihasilkannya pun sangat beragam seperti bingkai foto, keranjang, sampai dengan miniatur.

Ditangan Tengku Roni Jalaluddin, kertas koran bekas disulapnya menjadi miniatur kendaraan serta senjata. Risih melihat tumpukan kertas koran, Roni tertarik menekuni kerajinan ini setahun lalu. Dia optimis kerajinan koran bekas bakal digemari karena lambat laun keberadaan koran bakal langka.  

Tidak pernah mengeyam pendidikan seni, Roni menjajal mengotak-atik koran menjadi benda menyerupai sepeda. "Saya belajar secara otodidak, melihat Youtube pun tidak. Saya hanya membayangkan benda yang ingin saja buat," tuturnya.  

Modal awal yang digunakannya pun tak banyak. Ia mengambil koran bekas dari tetangga, teman dan juga gudang salah satu kantor media di Jakarta. Peralatan pelengkap lainnya adalah gunting dan lem.

Laki-laki kelahiran Tebing Tinggi, 12 November 1972 ini mengatakan butuh kesabaran, ketelatenan, serta ketenangan jiwa dan pikiran. Dalam sehari, Roni bisa membuat 10 sampai 20 unit miniatur. Hasil kreasinya bermacam-macam, mulai dari replika sepeda, motor Harley Davidson, motor bebek matic, truk, mobil, becak senapan dan lainnya.

Seluruh produksinya ini dijual secara langsung dan juga online. Alhasil, konsumennya tak terbatas jarak. Banyak yang datang dari luar kota Jakarta, seperti seperti Padang, Bali, dan Subang. Dia membandrol harga jual cukup murah mulai dari Rp 10.000 sampai Rp 100.000 per unit.

Sehari dia bisa menjual sekitar 15 unit kerajinan. Sayangnya, dia enggan menyebutkan total omzet yang didapatkannya. Yang pasti, keuntungan dari usaha ini cukup lumayan.

Selain memproduksi kreasi sendiri, dia juga menerima pesanan custom dari konsumen. Laki-laki berkulit sawo matang ini mengaku pesanan paling rumit yang pernah diterimanya adalah replika kapal phinisi, truk, dan pistol dengan ukuran sebenernya.

"Saya butuh waktu sekitar dua hari untuk membuatnya," tambahnya. Untuk mempromosikan usahanya, dia banyak menggunakan media sosial seperti Instagram, Line, dan juga Whatsapp.

Selain menjual produk jadi, Roni juga membuka pelatihan untuk orang-orang yang tertarik dengan kerajinan koran tersebut. Saat ini, dia banyak mengajar pada siswa SD, SMP, dan juga mahasiswa salah satu universitas swasta di Jakarta.

Tidak sedikit pelanggannya yang luar kota sengaja membeli produksinya dalam jumlah besar hanya untuk dijadikan contoh dan menjadi media belajar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×