kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Nyamuk kalang-kabut, penyedia fogging senang


Selasa, 19 April 2016 / 15:29 WIB
Nyamuk kalang-kabut, penyedia fogging senang


Reporter: Teodosius Domina | Editor: Rizki Caturini

Masa pancaroba merupakan masa yang tidak menyenangkan bagi sebagian orang. Pasalnya, dalam cuaca yang serba tidak menentu ini, berbagai macam penyakit bisa dengan mudah menyerang. Ditambah, musim pancaroba menjadi masa perkembangbiakan nyamuk.

Yang bahaya beberapa jenis nyamuk juga menjadi perantara berbagai penyakit mematikan, seperti demam berdarah yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegipty.
Namun bagi penyedia jasa pembasmi nyamuk, mewabahnya demam berdarah bisa mendatangkan pundi-pundi uang. Pasalnya, order dipastikan meningkat.

Salah satu pemainnya adalah Ikhsan Musli yag mengusung bendera PT Artha Kirana. Setiap kali musim pancaroba datang, yaitu di awal atau akhir musim penghujan, permintaan untuk pengasapan (fogging) pasti banyak. "Jika biasanya tidak pasti dalam seminggu ada permintaan, pada musim pancaroba dalam satu minggu minimal ada tiga atau empat permintaan," ujarnya.

Dari musim pancaroba ini, Ikhsan mengaku bisa mengantongi omzet rata-rata Rp 10 juta-Rp 15 juta per minggu. Tarif yang ditetapkan Artha Kirana untuk areal penyemprotan seluas 500 meter persegi adalah Rp 300.000. "Tapi jika yang meminta kompleks perumahan atau lingkungan RT, biasanya saya mematok tarif Rp 25.000 per rumah," imbuhnya.

Sebelum melakukan fogging, Ikhsan mengatakan timnya akan melakukan survei terlebih dulu. Lewat survei itu, timnya bisa menentukan luasan area serta tempat-tempat mana saja yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. "Kalau ada selokan atau kebun tak terawat yang dipenuhi semak-semak pasti menjadi sasaran kami," terangnya.

Selain jasa fogging, agar bisa memutar omzet, perusahaan milik Ikhsan juga menyediakan jasa anti rayap, pest control, penyedia alat penangkap lalat serta jasa fumigasi. "Unit usaha kami berhubungan dengan pembelian bahan-bahan kimia yang tidak bisa dijual bebas. Karena itu kami mendirikan perusahaan resmi," jelasnya.

Pemain lainnya adalah PT Astri Pancanaka Nariswara. Fransiska Haryanti, salah satu tim marketing perusahaan jasa pembasmi serangga yang berbasis di Banguntapan, Bantul ini mengatakan hal yang senada. Pada bulan bergantinya musim, omzet perusahaannya naik sekitar empat kali lipat. "Tapi ketika musim kemarau atau ketika tidak banyak nyamuk bisa benar-benar tak ada permintaan fogging," imbuhnya.

Ia menyatakan, pelanggannya bukan hanya rumah tangga atau perumahan. Tak jarangĀ  ada lembaga yang menyewa jasanya. Maklum, berdasarkan data, nyamuk Aedes aegepty aktif pada jam ketika orang beraktivitas atau siang hari. "Makanya yang sering meminta fogging bukan hanya perumahan. Malah bisa dibilang lebih banyak instansi. Misalnya, ada sekolah internasional yang meminta fogging rutin dua minggu sekali," kata Siska.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×