kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Omzet berlipat pebisnis oleh-oleh Haji


Kamis, 02 Oktober 2014 / 12:24 WIB
Omzet berlipat pebisnis oleh-oleh Haji


Reporter: Primasyah Kristanto | Editor: Rizki Caturini

Menjelang Lebaran Haji seperti sekarang, tidak hanya pedagang hewan kurban yang meraup rezeki berlipat. Salah satu bisnis yang juga mendapatkan cuan dari momen Idul Adha adalah bisnis oleh-oleh Haji. Jamaah Haji yang pulang dari tanah suci tidak harus membeli oleh-oleh khas Haji langsung dari Mekkah. Banyak sentra penjualan oleh-oleh Haji di sini yang bisa disambangi untuk membeli oleh-oleh seperti kurma, peralatan sholat hingga air zam-zam.

Hamzah Sungkar, pemilik toko oleh-oleh haji yang bernama Toko Tsadith di Thamrin City, Jakarta, mengatakan, permintaan yang selalu ada terutama ketika musim haji seperti sekarang ini membuat bisnisnya terus berkembang.

Jamaah haji berangkat ke tanah suci bertujuan untuk ibadah, bukan untuk beli oleh-oleh. Oleh sebab itu, biasanya mereka membeli oleh-oleh di tanah air. Apalagi mengingat kargo di pesawat juga dibatasi, sehingga membeli oleh-oleh di tanah air menjadi pilihan yang praktis.

Hamzah bilang, harga oleh-oleh yang ditawarkan di Indonesia relatif sama dengan harga yang dibanderol di Tanah Suci. Produk-produk yang ditawarkan mulai dari air zam-zam, kurma, kacang almond, tasbih, serta boneka unta. “Kami menjamin kualitas produk kami asli dari tanah Suci,” ujarnya.

Harga jual kurma beragam, antara Rp 45.000−Rp 200.000 per kilogram (kg). Untuk harga boneka binatang unta berkisar Rp 70.000−Rp 400.000 per unit.
Hamzah mengklaim, di bulan-bulan biasa ia hanya mendapatkan omzet sekitar Rp 400.000−Rp 2 juta dalam sehari. Namun di musim haji seperti ini, ia bisa mendapatkan omzet berkali-kali lipat lebih besar hingga mencapai Rp 10 juta sehari.

Pasokan oleh-oleh haji dia dapat langsung dari importir langganan. “Kendala bisnis ini hanya untuk pengiriman air zam-zam kami karena impornya dibatasi dalam jangka waktu tertentu,” ujarnya.

Omzet yang meroket juga dialami Mukmin Zulis, pedagang oleh-oleh Haji di Kendal, Jawa Tengah. Lewat toko online bernama tokozulis.com, dia mulai menjual oleh-oleh haji sejak 2011. Dia membuka bisnis penjualan oleh-oleh haji juga lantaran melihat potensinya yang besar. Harga oleh-oleh yang dibanderol di Mekkah sama dengan harga jual di Indonesia. “Daripada repot-repot beli di sana, lebih baik beli di Indonesia,” katanya.

Produk yang ditawarkan Mukmin berupa paket oleh-oleh di dalam satu kotak berisi kacang-kacangan khas Arab, kurma, kismis, dan tasbih. Harga yang dipatok berkisar Rp 25.000 hingga Rp 30.000 per kotak.

Jika di bulan-bulan biasa ia hanya mampu menjual lima paket oleh-oleh dalam sehari, namun mendekati Idul Adha seperti sekarang, dia bisa menjual hingga 20 paket saban hari. Dari situ, Mukmin bisa meraup omzet Rp 2 juta rupiah per hari, berbeda jauh dengan omzet di bulan biasa yang hanya berkisar Rp 500.000 per hari.         

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×