kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelayanan optimal demi menjaring pelanggan (3)


Kamis, 03 September 2015 / 09:11 WIB
Pelayanan optimal demi menjaring pelanggan (3)


Reporter: Robi Gunawan | Editor: Dikky Setiawan

Sentra penjualan knalpot di Jalan Sadakeling, Kecamatan Lengkong, Bandung menyimpan banyak kisah suka cita para pedagang knalpot. Banyak para pebisnis knalpot yang mencoba peruntungannya di sentra Sadakeling. Di antara mereka banyak yang menuai sukses, namun tak sedikit pula yang mengalami kegagalan.

Strategi bisnis dalam menghadapi persaingan jadi penentu eksistensi para pedagang knalpot di sentra Sadakeling. Contohnya Sugandi, pemilik toko Buana Raya Knalpot. Untuk menghadapi ketatnya persaingan, pria yang akrab disapa Udi ini membuka tiga toko knalpot di sentra Sadakeling.

Cara itu ditempuh Udi untuk menguasai persaingan bisnis di sentra ini. Dengan begitu, pelanggannya tidak beralih ke toko knalpot lainnya. "Jadi, cabang yang ketiga saya buka pada tahun 1996," kata Udi.

Selain membuka cabang, Udi hanya bisa memberikan kepuasan kepada pelanggannya. Salah satunya, melayani pelanggan dengan ramah dan kecepatan waktu penyelesaian dalam memberikan jasa pemasangan knalpot.

Dengan cara itu, Udi merasa tak perlu repot mempromosikan produknya. Selama ini, Udi hanya mengandalkan promosi dari mulut ke mulut. Upaya Udi tak sia-sia. Saat ini Buana Raya Knalpot terbilang memilki banyak pelanggan.

Pedagang knalpot lainnya di sentra Sadakeling adalah Dani Mohamad Yusuf, pemilik toko Abadi Jaya Knalpot. Namun, berbeda dengan Udi, Dani mengaku tidak terlalu memusingkan persaingan bisnis.

Dani mengklaim, ia telah lama menekuni usaha penjualan knalpot. Bahkan, sebelum berjualan di Sadakeling. Karena itu, Dani mengklaim tokonya telah memiliki pelanggan loyal.  

Menurut Dani, masa jaya bisnis knalpot di sentra Sadakeling terjadi pada sekitar tahun 1990an. Pada masa itu, tidak banyak model knalpot yang dijual pedagang. Hampir setiap pedagang memiliki produk knalpot yang serupa.

Namun, seiring berjalannya waktu, mulai bermunculan produk knalpot dengan beragam desain dan keunggulan. Ini membuat knalpot yang dijual pedagang semakin bervariasi. Alhasil, para pedagang juga harus mengikut tren mode. Itu sebabnya, persaingan bisnis knalpot semakin ketat. "Sekarang produknya banyak pilihan. Dahulu produknya masih terbatas," keluh Dani.

Udi menimpali, persaingan bisnis knalpot kian ketat seiring makin marak bermunculan para pedagang knalpot di wilayah Bandung. "Dahulu kalau mau memasuki puasa dan Lebaran, permintaan sangat ramai. Sekarang kurang ramai," ujar Udi.

Karena itu, di tengah ketatnya persaingan, Udi dan Dani berharap pemerintah bisa mengatasi kelesuan ekonomi saat ini. Pasalnya, akibat ekonomi melambat, mereka mengaku omzet usahanya melorot hingga 50% dibandingkan tahun sebelumnya, "Tahun ini penjualan turun lebih 50%," kata dia .(Selesai)           

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×