kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Peluang bisnis pempek tak lembek


Senin, 08 April 2013 / 16:35 WIB
Peluang bisnis pempek tak lembek
ILUSTRASI. Blind Pimple


Reporter: Revi Yohana, Marantina, Pravita Kusumaningtias | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Siapa yang tidak mengenal empek-empek alias pempek? Olahan daging ikan yang dicampur tepung ini kerap disajikan dengan kuah berwarna hitam kecoklatan yang disebut cuko.
Kuliner khas Palembang, Sumatera Selatan, ini memang sudah sangat akrab di lidah masyarakat dan punya banyak penggemar.

Tak heran, pemain yang terjun di bisnis kuliner pempek pun relatif banyak.
Ketatnya persaingan membuat pelaku bisnis harus pintar-pintar mencari cara supaya  berkembang. Menjaga kualitas produk merupakan kunci utama pertumbuhan usaha.
 
Jika, Anda berniat menjajal usaha ini, tak ada salahnya menengok kembali beberapa kemitraan yang pernah diulas KONTAN sebelumnya. Berikut ulasan tawaran kemitraan pempek dari tiga brand, yaitu Pempek Wongkito 19, Pempek Ulu 8 Cikning, dan Pempek Tjek Entis.

Pempek Wongkito 19

Usaha kuliner ini berdiri sejak September 2010. Ketika KONTAN mengulas tawaran kemitraan Pempek Wongkito 19 pada Agustus 2012, usaha pempek yang berpusat di Bekasi, Jawa Barat ini sudah punya 92 gerai. Rinciannya, 88 gerai milik mitra dan empat milik sendiri.

Sejauh ini, jumlah gerainya masih sama. Wongkito 19 belum mencapai target tahun lalu, yakni 100 gerai.

Pemilik Wongkito 19 Kemas Firmansyah menuturkan, ada beberapa gerai yang tutup karena pemilihan lokasi yang kurang tepat, sehingga target omzet tak tercapai. Namun, ada gerai baru juga, sehingga total gerai Wongkito 19 masih sama seperti tahun lalu. "Kami sangat selektif dalam memilih mitra," ucapnya.

Kemas juga mengaku, target penambahan gerai belum tercapai, lantaran ia sedang fokus menangani suplai. Karena jumlah mitra cukup banyak, Wongkito 19 berusaha keras supaya suplai bahan baku tidak tertunda. Pasalnya, permintaan bahan baku dari mitra kian tinggi. "Makanya, kami fokus menjaga kuantitas dan kualitas pasokan bahan baku," papar Kemas.

Ia mengatakan permintaan bahan baku tidak lagi hanya sekali dalam seminggu seperti sebelumnya, tapi bisa setiap hari. Makanya, omzet mitra bisa meningkat hingga 300%. Sekadar catatan, omzet bulanan gerai-gerai Wongkito 19 berkisar Rp 15 juta-Rp 60 juta. Nah, belakangan ini, makin banyak mitra yang bisa mengantongi omzet Rp 60 juta sebulan.

Jika tertarik menjadi mitra, Anda harus merogoh kocek lebih dalam. Soalnya, paket investasi yang tahun lalu Rp 10,5 juta, kini naik menjadi Rp 11,5 juta. Menurut Kemas, kenaikan itu mengikuti kenaikan harga barang.

Namun, harga jual produk kepada konsumen tidak berubah, yaitu masih berkisar Rp 9.000 untuk ukuran kecil, hingga Rp 12.000 untuk ukuran besar. "Kami tidak menaikkan harga karena target konsumen ialah kelas menengah ke bawah," tutur Kemas.

Hingga tutup tahun ini, ia menargetkan penambahan 50 unit gerai baru, terutama dari kalangan mitra yang sudah berpengalaman lama. "Kalau mitra lama sudah memahami alur bisnis ini, jadi tidak perlu mendidik dari awal lagi," imbuhnya.

Pempek 8 Ulu Cik Ning

Pempek 8 Ulu Cik Ning milik Imron Casidy memperlihatkan perkembangan yang cukup baik. Sejak menawarkan kemitraan pada 2009 silam, tercatat sudah ada 11 gerai hingga tahun 2010.

Hampir tiga tahun berselang, pempek Cik Ning kini sudah memiliki 25 gerai, yang tersebar di wilayah Jawa, Riau, dan Lombok. Imron mengaku, tidak terlalu jorjoran menawarkan kemitraan. Ia lebih fokus mempertahankan kualitas produk yang memang sudah cukup populer.

Seiring waktu, besaran investasi yang harus disiapkan calon mitra pun berubah. Sekarang, calon mitra harus membayar Rp 179 juta untuk mendapatkan paket resto Pempek Cik Ning. Sedangkan, untuk paket mini resto, investasinya sejumlah Rp 55 juta.

Jika kantong tak mendukung untuk mengambil dua paket itu, ada pilihan lebih simpel untuk tetap berjualan pempek 8 Ulu Cik Ning. Imron memang membuat terobosan dengan membuat sistem keagenan yang hanya memerlukan modal Rp 1 juta.

Dengan membeli paket ini, agen akan mendapat produk pempek senilai Rp 300.000, lalu 10 buah kerupuk pempek,  dan spanduk. Agen bisa mengambil keuntungan bersih sekitar Rp 2.000 per bungkus kerupuk, dan Rp 2.000 per boks pempek.

Sejauh ini, Imron hanya melakukan promosi dari mulut ke mulut dan website resmi pempek Cik Ning. "Gerai yang paling ramai di Condet dan DPR," imbuh Imron. Sebagai terobosan produk, Imron juga menjual pempek ala chicken nugget. Produk ini lebih praktis dibawa, dengan rasa yang tetap enak dan tidak berbeda dengan yang dimakan langsung di resto.

Pempek Tjek Entis

Usaha Pempek Tjek Entis dirintis oleh Trisiana Permata Lestari di Surabaya pada 2006. Selain pempek, gerai ini juga menyediakan makanan khas Palembang lain, seperti martabak har, tekwan, dan es kacang merah.

Tiga tahun kemudian, Trisiana mulai menawarkan kemitraan gerai pempek. Ketika diulas KONTAN pada Mei tahun lalu, Tjek Entis telah memiliki 34 gerai. Tiga gerai milik pusat, dan 31 gerai milik mitra. Lokasi gerai Tjek Entis tersebar di Surabaya, Pekalongan, Semarang, Gresik, Jember, Malang, Purwokerto, Sidoarjo, Tasikmalaya, Mojokerto, hingga Denpasar dan Ambon.

Hampir setahun berlalu, ada penambahan dua gerai milik mitra yang berlokasi di Surabaya. Jadi, saat ini, total sudah ada 36 gerai Tjek Entis.

Trisiana mengakui, pertumbuhan mitra tak terlalu pesat. Pasalnya, ia lebih fokus menjaga kinerja mitra yang sudah ada. "Saya menjaga hubungan baik dengan mitra, rajin memantau penjualan mitra dan mitra bisa menghubungi saya kapan saja, jika ada masalah dalam usahanya," bebernya.

Selain itu, fokus lain Trisiana adalah mempertahankan kualitas produk. Ia bilang, sejak awal, kemitraan pempek Tjek Entis diminati karena memiliki citarasa khas pempek Palembang. Selain terbuat dari adonan asli ikan tengiri, cukanya juga dibuat dengan rasa pedas khas Palembang.

Menu pempek yang dijualnya terdiri dari kapal selam, lenjer, lenggang, dan adaan. Tak hanya itu, ia juga memodifikasi pempek dengan variasi isi sosis dan keju.
 
Kelebihan lain pempek Tjek Entis adalah menggunakan kemasan vakum (kedap udara). Dengan begitu, pempek  ini bisa lebih awet tanpa perlu ditaburi tepung, minyak, ataupun bahan pengawet.Dengan kemasan tersebut, konsumen bisa membelinya untuk dibawa keluar kota sebagai oleh-oleh atau buah tangan. Pempek Tjek Entis dijual mulai dari Rp 3.000 sampai dengan seharga Rp 13.000 per buah.

Berminat menjadi mitra Pempek Tjek Entis? Jangan khawatir, Trisiana belum mengerek besaran paket investasi. Ada dua pilihan paket investasi, yaitu seharga Rp 25 juta dan Rp 35 juta.

Dengan paket investasi Rp 25 juta, mitra akan mendapatkan fasilitas berupa bahan baku, kompor gas, peralatan masak, dekorasi serta media promosi. Selebihnya, mitra hanya perlu menyediakan tempat seluas minimal 24 meter persegi.

Sementara, dalam paket senilai Rp 35 juta, fasilitas yang didapat mitra sama seperti paket pertama. Namun, jumlah produknya lebih banyak, plus diberikan fasilitas freezer untuk menyimpan bahan baku. Trisiana tidak memungut royalty fee dari mitra. Tapi, bahan baku wajib dibeli dari pusat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×