kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ451.000,45   6,85   0.69%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Peluang menjanjikan dari lukisan siluet wajah


Rabu, 15 November 2017 / 11:30 WIB
Peluang menjanjikan dari lukisan siluet wajah


Reporter: Elisabeth Adventa, Mia Chiara | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Lukisan siluet wajah yang berbentuk lekukan wajah dengan blok warna hitam, kini menjadi salah satu pilihan bentuk kado spesial,  bingkisan atau suvenir bagi orang-orang tersayang. Makin banyak saja pelaku usaha yang menjajal peruntungan di sektor ini, salah satunya adalah Risqi Fadul Rahman asal Jakarta.

Siswa kelas 12 Sekolah Menengah Atas tersebut tertarik membisniskan lukisan siluet wajah sejak tahun 2014. "Berawal dari hobi, sejak SMP saya suka utak-atik aplikasi Photoshop untuk bikin siluet digital," tuturnya.

Berawal dari minat itulah, ia membuka pesanan ke teman-teman sekolahnya dan ternyata banyak yang tertarik. Harga yang ditawarkan untuk lukisan siluet wajah buatan Risqi cukup beragam, mulai Rp 85.000 per buah untuk lukisan ukuran A4, kemudian Rp 120.000 - Rp 130.000 untuk lukisan ukuran A3. "Harga tergantung ukuran dan tingkat kesulitannya. Kalau satu frame dua orang, harganya bisa Rp 140.000. Lebih mahal karena lebih rumit," tuturnya.

Pelanggan lukisan siluet wajah buatan Risqi datang dari berbagai wilayah, seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Aceh dan Riau. Kebanyakan dari pelanggan tersebut banyak yang memesan lukisan siluet couple wedding sebagai kado pernikahan. Biasanya juga banyak yang memesan ukuran A3 karena lebih kelihatan jika dipajang.

Risqi mengungkapkan bisa membuat 15-25 lukisan per bulan. Secara kapasitas memang masih sedikit, hal itu disebabkan karena ia harus membagi waktu dengan sekolahnya. "Masih sulit bagi waktu dengan sekolah dan belajar. Jadi ambil pesanan sesenggangnya saya saja," ujarnya.

Menjalankan bisnis lukisan siluet wajah juga dilakukan oleh Asna Lupita asal Jogja. Sejak 2014 lalu, dirinya merintis Galeri Siluet Arts. "Kebetulan saya kuliah jurusan seni dan beberapa teman saya, waktu itu sudah ada yang menerima pesanan lukisan siluet. Saya lihat kok bagus, jadi saya ikutan," katanya.

Galeri Siluet Arts milik Asna membanderol lukisan siluet mulai Rp 110.000-Rp 170.000 per unit. Sama halnya dengan Risqi, Asna juga mempertimbangkan ukuran serta jumlah orang yang ada dalam satu frame. "Makin banyak wajah yang digambar dalam satu frame, harganya otomatis nambah, karena makin rumit," ungkapnya.

Mahasiswi semester akhir Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta ini biasanya menerima pesanan untuk kado ulang tahun, perkawinan maupun cenderamata. Proses pembuatannya sekitar dua hingga empat hari, tergantung kerumitannya.

Ia bisa membuat sampai 50-70 unit lukisan siluet setiap bulan. "Pelanggan sudah dari mana-mana, kebanyakan sekitar Yogyakarta dan Jawa Tengah. Luar Jawa juga sudah pernah kirim juga, ke Aceh, Medan, Palembang, Makasar, Balikpapan," kata Asna.

Kreativitas harus terus diasah agar lukisan tak monoton

Lukisan siluet wajah ternyata tidak digambar secara manual dengan tangan, melainkan menggunakan aplikasi. Risqi Fadul Rahman, salah satu pelaku usaha lukisan siluet wajah asal Jakarta mengatakan, usaha ini tak memerlukan banyak modal.  

Hanya, pelaku usaha harus memiliki kemampuan mengutak-atik program Photoshop. "Tak perlu modal banyak, hanya laptop, kertas  dan juga bingkai berbahan fiber," tuturnya. Bagi Risqi yang gemar menggambar sejak kecil, membuat lukisan siluet digital bukan hal yang sulit untuk dia pelajari.

Risqi mengatakan, setiap konsumen wajib mengirimkan softcopy foto dari sisi samping. Hal itu dilakukan untuk mempermudah sketsa digital lukisan siluet. "Idealnya harus dari samping fotonya, karena kalau dari depan, nanti jadi sketsa wajah biasa, bukan siluet," ungkapnya.

Berbeda cerita dengan Asna Lupita, pemilik Galeri Siluet Arts asal Jogja yang membuat lukisan siluet dari bahan linen. "Saya buat bukan dari olahan digital printing. Tapi dari hasil cutting kain linen, lalu ditempelkan untuk dipigura," jelasnya.

Agar lebih menarik konsumen, Asna juga menggunakan aplikasi Photoshop untuk variasi latar belakang siluet wajah dari kain linen yang dia buat. Biasanya, dia menambahkan latar belakang siluet dengan aneka motif dan warna.

Tujuannya, supaya lukisannya jadi lebih hidup dan tidak monoton. "Kalau hanya hitam dan putih polos akan terlihat membosankan," ujarnya.

Dengan latar belakang lukisan siluet yang lebih beragam dan berwarna, Asna mendapati makin banyak konsumen yang datang. Maka, Ia menyimpulkan, kunci dari bisnis lukisan siluet wajah ini adalah kreatifitas.

Tanpa kreativitas, lukisan nampak monoton dan konsumen akan bosan juga untuk memesan. "Harus kreatif, kita juga bisa menambah ornamen di latar belakang atau piguranya atau siluetnya dibuat terbalik, jadi tidak biasa," jelas dia.

Seperti bidang kreatif lainnya, dalam bisnis ini juga dituntut keistimewaan  atau keunikan dari produk. "Supaya konsumen tidak bosan untuk memesan lukisan ke kita," papar Asna.

Risqi pun mengatakan proses kreatif dalam lukisan siluet ini sangat diperlukan, mengingat metode atau cara yang digunakan relatif sama. "Rencananya, saya mau menambah variasi di lukisan siluet wajah saya. Karena lukisan siluet cenderung monoton memang, beda dengan lukisan wajah biasa, lebih detail," tuturnya.

Asna dan Risqi sama-sama mengutarakan kendala dan tantangan dari bisnis ini, yaitu posisi foto yang diberikan oleh konsumen kadang tidak sesuai harapan. "Foto harusnya nampak samping. Nah, banyak juga konsumen yang fotonya serong atau bahkan menghadap depan, sehingga agak menyulitkan untuk berproduksi," tukas Risqi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Storytelling with Data (Data to Visual Story) Mastering Corporate Financial Planning & Analysis

[X]
×