kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Peluang segar bisnis minuman olahan susu


Rabu, 26 November 2014 / 16:04 WIB
Peluang segar bisnis minuman olahan susu
ILUSTRASI. Nasib Produsen Makanan-Minuman Terancam oleh Kenaikan Harga Gula Rafinasi. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Izzatul Mazidah | Editor: Havid Vebri

Peluang bisnis minuman olahan susu masih menjanjikan. Itu juga yang mendorong banyak orang terjun ke bisnis. Bahkan, tak sedikit dari mereka menawarkan kemitraan.
Salah satu pemain baru yang gencar menawarkan kemitraan adalah Neti Febrianty yang mengusung brand Momo Milk Shake asal Banyumas, Jawa Tengah.

Berdiri bulan Juli 2014, Momo Milk Shake langsung menawarkan kemitraan. Saat ini, jumlah mitra usahanya sudah ada lima yang berlokasi di Purwokerto, Purbalingga, dan Cilacap.

Momo Milk Shake menawarkan dua pekat investasi. Pertama, paket etalase senilai Rp 6 juta. Fasilitas yang disediakan bagi mitra adalah gerobak, blender, termos susu, termos es, tempat bubuk, cup dan tutupnya, banner promosi, bahan baku awal 50 sachet, serta panduan SOP.

Kedua, paket gerobak senilai Rp 8 juta. Dalam paket ini mitra mendapat fasilitas lebih banyak. Momo Milk Shake menawarkan beberapa varian rasa minuman susu. Antara lain susu rasa coklat, caramel, blueberry, moka, original, mangga, banana, melon, dan cookies.

Seperti minuman milk shake pada umumnya, minuman ini juga disajikan dengan tambahan topping coco cruch, messes, cookies, choco chip dan lain-lain. Kemitraan ini tidak memungut biaya franchise fee atau royalty fee. Namun, mitra wajib membeli bahan baku dari pusta. Bahan bakunya terdiri dari bubuk rasa dan susu. Bahan baku ini dihargai Rp 1500 per sachet.

Sementara harga jual ke konsumen sekitar Rp 7.000 hingga Rp 10.000 per cup. Ia menargetkan, mitra bisa menjual minimal 60 cup per hari, dengan omzet Rp 500 sampai Rp 600.000. Adapun omzet dalam sebulan sekitar Rp 15 juta.

Dengan laba bersih sekitar 25% dari omzet, mitra diprediksi bisa balik modal dalam waktu tiga bulan. Agar target tercapai, mitra harus selektif memilih lokasi berjualan. Menurut Neti, lokasi harus strategis dan banyak dilewati orang. Menurutnya, minuman ini disukai semua kalangan, mulai anak-anak hingga orang dewasa.

Neti optimistis bisnisnya masih akan tumbuh. Ia menargetkan, sampai tahun depan bisa menambah 30 mitra baru. Ia memprioritaskan calon mitra dari daerah Jawa Tengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×