kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pepaya bangkok tumbuh subur di lahan gembur (2)


Jumat, 31 Juli 2015 / 14:52 WIB
Pepaya bangkok tumbuh subur di lahan gembur (2)


Reporter: Rani Nossar, Silvana Maya Pratiwi | Editor: Tri Adi

Membudidayakan tanaman pepaya bangkok tidak terlampau sulit. Bibitnya kini sudah mudah ditemukan di tempat penjualan bibit atau bisa diambil sendiri dari pohon yang sudah dewasa. Tanaman ini tidak memerlukan banyak air, namun lahan tanah harus gembur. Agar tidak diserang hama, gunakan pupuk yang juga berguna menyuburkan tanaman.

Meski pamornya makin tersisih dibandingkan dengan pepaya kalifornia, pepaya bangkok tetap memiliki pasar tersendiri. Tidak hanya untuk kebutuhan konsumsi buah segar, beberapa industri kosmetik menjadikan buah ini sebagai bahan baku produk kosmetik.

Andrius Dharma, pembudidaya pepaya bangkok asal Sukabumi, Jawa Barat, menegaskan, tanaman pepaya bangkok hanya butuh waktu tujuh bulan sampai bisa dipanen. Produktivitas  pun cukup tinggi. Satu pohon pepaya bangkok bisa menghasilkan rata-rata 15 buah setiap kali panen.

Meski varietas pepaya ini berasal dari Thailand, Dharma mengaku saat pertama kali menanam, ia tidak harus mengimpor bibit langsung dari Thailand. Sebab sekarang di Indonesia sudah banyak petani yang mengembangkan sendiri bibit pepaya bangkok.

Masa produktif pepaya bangkok cukup lama, yakni selama tiga tahun. Setelah itu, tanaman harus diganti dengan bibit baru. Dharma saat ini mengambil bibit sendiri dari biji-biji pepaya yang buahnya sempurna.

Basuki Sutjijanto, petani pepaya asal Magelang, mengatakan, perawatan pepaya bangkok tidak sulit karena tidak mengandalkan musim. Selama tanaman tersebut tumbuh dengan baik maka akan tetap menghasilkan buah.

Sebelum menyemai bibit pohon, lahan dibuat bedengan dengan tinggi 50 cm-70 cm dan lebar 1 meter (m). Jarak antara bedengan berkisar 2,5 cm. Kemudian setelah itu dibuat lubang tanam pada bedengan yang sudah dibentuk, berukuran 40cmx40 cm.

Setelah dilubangi kemudian diberi pupuk kandang agar pH tanah tetap terjaga. Kemudia lubang didiamkan selama satu minggu untuk memperoleh penyinaran matahari sebelum bibit bisa ditanam.

Tanaman ini tidak memerlukan banyak air, malah jika kebanyakan air pertumbuhannya akan terganggu dan tidak bagus. "Apalagi nanti kalau pertumbuhannya sudah sampai tujuh bulan, kalau kebanyakan air pertumbuhannya akan stagnan," ujar Basuki.

Setelah benih yang disemai mencapai ketinggian 15 cm, benih diambil dari tempatnya dengan cara polibag disobek di pinggirnya. Jangan memegang bibit pada batangnya karena akan mudah sekali patah.

Seminggu sebelum penanaman, lubang harus digali lagi dan mendapat sinar matahari. Dharma menyampaikan, baiknya menanam pepaya bangkok dekat dengan sumber air, karena pohon pepaya bangkok suka lokasi yang banyak tersedia cukup air. Namun jangan sampai berada di wilayah yang memiliki genangan air karena khawatir terkena penyakit akar.

Saat musim kemarau, hama kutu daun mudah menyerang yang membuat daun berbecak dan layu. Gunakan campuran pupuk kandang dan pupuk pabrik untuk menyuburkan tanaman  sekaligus membasmi hama.

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU

[X]
×