kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pesanan pilkada bikin cetak kalender sumringah


Kamis, 05 November 2015 / 12:25 WIB
Pesanan pilkada bikin cetak kalender sumringah


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Tri Adi

Sekitar sebulan lagi pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak akan berlangsung. Sejumlah pebisnis terciprat berkah kampanye pilkada diantaranya jasa cetak kalender. Meski ingar bingarnya tidak senyaring pilpres tahun lalu, namun para pengusaha cetak kalender tetap mendapatkan peningkatan pemesanan. Salah satu pengusaha bilang, pesanan banyak datang dari luar Jawa.

Bisnis percetakan menjadi salah satu usaha yang ikut meraih rezeki pilkada serentak pada Desember mendatang. Khususnya usaha cetak kalender. Biasanya calon legislatif (caleg) memesan kalender dengan memajang fotonya sebagai gambar kalender sembari berkampanye.

Sejumlah penyedia jasa cetak kalander mengakui kemeriahan pilkada serentak tahun ini tidak seperti pemilihan presiden (pilpres) tahun lalu. Hingga saat ini pesanan yang datang tidak terlalu signifikan, meski terjadi peningkatan dibanding bulan-bulan biasanya.  

Wahyu Setiawan, staf pemasaran Percetakan Sahabat Mandiri di Surabaya mengatakan, pesanan kalender untuk pilkada mulai berdatangan sejak akhir Oktober lalu. pesanan yang datang sejauh ini lebih banyak datang dari luar Pulau Jawa seperti dari Kalimantan, Sulawesi dan Bali.

Dia hanya menyediakan kalender dinding lembaran. Tiap pemesan rata-rata memesan minimal 5.000 eksemplar kalender. Saat ini sudah ada 20.000 eksemplar pesanan kalender untuk Pilkada yang masuk ke tempatnya. Harga jual beragam, tergantung jenis kertas yang dipilih. Rata-rata harga jual sekitar Rp 1.000 per eksemplar.

Wahyu bilang, harga jual sebesar itu sudah memperhitungkan kenaikan harga beli kertas yang meningkat akibat penguatan dollar AS terhadap rupiah di tahun ini. Harga beli bahan baku saat ini sudah mengalami kenaikan sekitar 10%-30%. Tentu saja ini membuat keuntungan usaha semakin tipis.

Butuh waktu sekitar seminggu untuk meyelesaikan satu pesanan. Setelah selesai dicetak, kalender akan langsung mengirimkan pesanan ke daerah masing-masing pemesan. Dari usaha percetakan kalender ini, Wahyu bilang omzet yang didapat sekitar Rp 300 juta per bulan. "Musim Pilkada kali ini menyumbang peningkatan sekitar 20%," ujarnya.

Usman Caniago, pengusaha percetakan Bintang Abadi Copy Center di Cawang, Jakarta juga mengaku telah mendapatkan sejumlah pesanan kalender Pilkada dari para pelanggannya sejak Oktober lalu. "Saat ini, sudah ada sekitar tiga orang sampai lima orang yang pesan, masing-masing memesan 500 eksemplar hingga 1.000 eksemplar," katanya.

Meski sudah ada beberapa pesanan yang masuk, Usman belum bisa menentukan harga jual kalender. Sebab, dia belum menghitung biaya kenaikan harga bahan baku kertas yang meningkat di tahun ini. Dia bilang, kenaikan sampai 65% dibanding tahun lalu, ketika nilai tukar dollar AS sedang tinggi-tingginya beberapa bulan silam.

Sebagai gambaran, harga kalender meja di tahun lalu sekitar Rp 28.500 per unit. Untuk kalender dinding isi tujuh lembar seharga Rp 18.000 per unit. Kemungkinan pertengahan bulan ini Usman baru bisa tentukan harga Karena pesanan tersebut dari pelanggan setianya, jadi harga bisa lebih murah.      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×