kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Peterselinya keriting, untungnya kribo (1)


Selasa, 06 Oktober 2015 / 14:38 WIB
Peterselinya keriting, untungnya kribo (1)


Reporter: Izzatul Mazidah, Jane Aprilyani | Editor: Tri Adi

Peterseli keriting atau parsley moss curled kini makin jamak ditemui di Indonesia. Umumnya, daun tanaman ini digunakan untuk garnis atau hiasan. Bisa pula ini sebagai bumbu masakan khususnya masakan Italia. Permintaannya makin lama kian meningkat. Tanaman ini dijual seharga Rp 55.000 per polibag.  

Menyebut tanaman parsley moss curled rasanya masih agak asing di telinga kebanyakan masyarakat Indonesia. Padahal, tanaman peterseli keriting ini sudah makin jamak ditemui di Indonesia khususnya pada makanan asing sebagai daun hiasan. Daun tanaman ini ini juga bisa dijadikan bumbu dapur khususnya pada makanan-makanan Italia.

Peterseli keriting juga memiliki sejumlah kandungan vitamin seperti vitamin A dan C. Tanaman yang bernama Latin Petroselinum crispum ini berasal dari Eropa Tengah dan Selatan. Permintaannya yang makin tinggi di Indonesia membuat para pembudidaya tertarik membiakkan tanaman ini.

Salah satu pembudidayanya adalah Yuliana dari Bekasi. Dia membudidayakan parsley moss curled sejak tahun 2012 di atas lahan seluas 5 m x 8 m di kebun miliknya. Yuli menyebut daun parsley moss curled memiliki banyak manfaat untuk mengatasi penyakit dan cocok disantap sebagai pelengkap atau sebagai salah satu bahan pembuatan jus sehat.

Membudidayakan daun parsley moss curled menurutnya tidak terlampau sulit. Ada dua cara budidaya yang bisa digunakan yaitu dengan menanam secara manual dengan menanam biji di tanah gembur atau menggunakan cara hidroponik dengan teknik media rockwoll.

Yuli bisa mendapatkan sebanyak 50 kg hingga 100 kg daun peterseli keriting tiap kali panen. Daunnya dia gunakan untuk konsumsi sendiri. Sementara biji parsley yang dihasilkan dia jual dalam kemasan.

Harga jual biji benih seharga Rp 3.000 per bungkus yang berisi 8 biji-20 biji. Saat ini konsumennya sudah menjangkau Jayapura, Makasar, Kalimantan, Balikpapan, Riau, Aceh, dan lainnya.

Dalam sebulan bisa menjual 5.000 bungkus biji parsley. sehingga Yuliana bisa meraup omzet Rp 15 juta hanya dalam penjualan bibit saban bulan. "Permintaan benih saja masih banyak, terkadang saya kewalahan," kata dia.

Pembudidaya lainnya adalah Gaudy Ursula asal Batu, Malang. Wanita yang akrab disapa Ursula ini sudah membudidayakan parsley moss curled sejak dua tahun lalu di atas lahan sekitar 200 m². Ursula membudidayakan tanaman ini di setiap musim penghujan agar tanaman tumbuh maksimal.

Dalam sebulan Ursula mampu menjual sekitar 50 hingga ratusan polibag. Tiap polibag dihargai sekitar Rp 55.000. Sehingga dia bisa mengantongi omzet sekitar Rp 5 juta per bulan.

Ursula mengaku pelangganya kebanyakan berasal dari kota-kota besar di sekitar pulau Jawa. Biasannya mereka mencari parsley untuk tanaman hias di rumah atau apotek hidup di halaman. Karena selain untuk bumbu dapur, parsley juga bermanfaat untuk obat. Ursula saat ini menjual bibit parsley via market place seperti Kaskus, Olx dan situs online lainnya.       

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×