kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Putu sukses menjadi juragan lukisan di Bali (1)


Senin, 03 Agustus 2015 / 14:31 WIB
Putu sukses menjadi juragan lukisan di Bali (1)


Reporter: Rani Nossar | Editor: Tri Adi

Menjadi penjaja lukisan sejak delapan tahun silam, Putu Westrayana menjelma sebagai juragan lukisan di bawah bendera UD Danaswari. Dia membawahi sekitar 300 pelukis dari Bali dan Yogyakarta. Omzetnya ratusan juta rupiah.

Jatuh bangun dalam merintis bisnis ternyata bukan halangan bagi seseorang untuk sukses. Putu Westrayana, putera asli Bali ini salah satunya sukses menjadi juragan lukisan meski dia tidak memiliki keterampilan melukis sama sekali. Lewat bendera usaha UD Danaswari, Putu menjadi salah satu penyedia lukisan terbesar di Gianyar, Bali.

Pria lulusan Manajemen dari Universitas Pendidikan Nasional di Denpasar ini sudah delapan tahun berkecimpung dalam bisnis lukisan. Bisnis ini memang cukup subur di Bali, mengingat lukisan khas Bali sangat diminati oleh banyak kalangan dan menjadi favorit para turis mancanegara sejak dulu.

Putu yang tinggal di Sukawati, Gianjar ini sama sekali tidak bisa melukis. Dalam usahanya dia hanya memasarkan lukisan para pelukis seantero Bali dan Yogyakarta. Saat ini, ada sekitar 300 orang pelukis yang memasok lukisan padanya.

Dari 300 pelukis yang berada di naungannya, 250 pelukis berasal dari Bali dan sisanya dari Yogyakarta. Putu memang tidak langsung mempekerjakan mereka di galerinya di Sukawati, namun mereka dibiarkan bekerja di tempat masing-masing. "Kami beri mereka material dan alat-alat, dan terserah mereka mau setor lukisan kapan. Sistemnya jual putus, dan saya yang tentukan harganya meski ada tawar-menawar," kata dia.

Berdiri pada tahun 2007, UD Danaswari yang berdiri di atas lahan 5.000 meter persegi (m²) ini juga menjual bahan material dan alat-alat lukisan, seperti frame dan kanvas. Pesanan lukisan yang datang tidak hanya dari pasar dalam negeri tapi juga luar negeri, mulai dari Australia, Jepang, Korea, Rusia, hingga negara-negara di Eropa seperti Italia, Jerman, Inggris, dan banyak lagi. "Pokoknya, sudah ke banyak negara. Hanya negara-negara di tempat konflik yang belum saya kirim," kata dia.

Biasanya ada jadwalnya para pelukis menyetor lukisan. Ada pelukis yang menghasilkan 10 lukisan dalam seminggu, ada juga pelukis yang hanya memproduksi dua lukisan dalam tiga bulan. Produk utamanya adalah lukisan khas Bali dan lukisan yang kental akan budaya Indonesia. Lukisannya beragam, semua jenis aliran, ukuran, dan berbagai gaya ada dan lengkap.

Paling kecil dengan ukuran 10R dengan harga Rp 10.000 hingga ukuran 1 meter x 140 cm dengan harga mencapai hingga Rp 300 juta per lukisan.

Putu mengaku bisnis lukisan dalam setahun belakangan cukup stabil. Dalam sebulan ada kurang lebih dari 100 lukisan yang bisa dia jual. Memang tidak semua diekspor, lukisannya juga banyak dijual lagi di galeri-galeri seni di Jakarta, Bandung, atau kota-kota besar lainnya di Indonesia.

Tidak jarang lukisan dari Danaswari ini juga menghiasi berbagai museum, kantor, dan gedung-gedung di berbagai kota. Dengan estimasi harga lukisan mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 300 juta per unit, Putu mengaku dapat meraup omzet hingga ratusan juta rupiah per bulan.

Lukisan yang paling banyak diminati adalah lukisan Bali seperti suasana pasar tradisional di Bali zaman dulu. Tren saat ini konsumen suka dengan lukisan dengan warna kontras dan terang.            

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×