kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Renyahnya peluang bisnis makanan Jepang


Kamis, 27 November 2014 / 15:51 WIB
Renyahnya peluang bisnis makanan Jepang
ILUSTRASI. Ucapan Hari Donor Darah Sedunia 2023.


Reporter: Izzatul Mazidah | Editor: Havid Vebri

Tawaran kemitraan kudapan khas Jepang masih semarak. Salah satu yang gencar menawarkan kemitraan adalah Monster Tako di Bandung, Jawa Barat. Monster Tako menawarkan menu utama takoyaki, mi ramen, dan sushi khas Jepang. Berdiri tahun 2007, Monster Tako resmi menawarkan kemitraan bulan November 2014 ini.

Heri Wibowo, staf pemasaran Monster Tako, mengatakan, saat ini jumlah mitra usahanya sudah ada satu. "Dia gabung saat kami ikut pameran waralaba yang diselenggarakan Asosiasi Franchise Indonesia di Smesco Jakarta," kata Heri.

Lokasi mitra usaha ini berada di Kalibata, Jakarta Selatan. Dalam kemitraan ini, Monster Tako menawarkan empat paket investasi. Di antaranya paket Rp 7,6 juta, Rp 9,6 juta, dan Rp 12 juta. Terakhir paket mini resto senilai Rp 36 juta.

Khusus paket mini resto menjual menu lengkap. Sementara paket lainnya hanya takoyaki saja. Selain itu, fasilitas yang didapat juga berbeda. Intinya, semakin besar nilai investasi, fasilitas yang didapat semakin lengkap.

Fasilitas itu  di antaranya booth, peralatan masak, perlengkapan makan, bahan baku hingga perlengkapan promosi. "Khusus paket mini resto akan mendapat bahan baku awal senilai Rp 500.000, dan untuk ketiga paket lainnya dapat bahan baku awal Rp 300.000," jelas Heri.

Harga jual menu juga berbeda setiap paketnya. Di luar paket mini resto, harga jual menu berkisar antara Rp 10.000 hingga Rp 30.000. Sementara paket mini resto mulai Rp 6.000 sampai Rp 45.000.

Dalam kerjasama ini tidak ada pungutan royalty fee ataupun franchise fee. Namun, mitra wajib membeli bahan baku dari pusat. Heri bilang, soal lokasi pusat akan membantu melakukan survei lokasi yang layak dan strategis.

Bila lokasi strategis, ia menargetkan, mitra yang mengambil paket mini resto bisa menjual 30 porsi per hari, dengan omzet  Rp 1,5 juta. Sementara estimasi omzet untuk paket lainnya berkisar Rp 500.000 per hari.

Dengan laba bersih sekitar 50% dari omzet, mitra diprediksi balik modal dalam waktu tiga bulan. Heri optimistis, bisnisnya akan terus tumbuh karena masakan Jepang banyak penggemarnya. Ia menargetkan, tahun depan bisa menambah 10 mitra baru.                      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×