kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rezeki dari kardus bekas


Minggu, 26 Agustus 2012 / 18:43 WIB
ILUSTRASI. Foto udara suasana simpang susun Pamulang di proyek pembangunan ruas jalan tol Cinere-Serpong seksi I, Pamulang, Tangerang Selatan, Rabu (22/7/2020). Cuaca besok di Jabodetabek cerah hingga berawan, menurut ramalan BMKG. KONTAN/Baihaki.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Havid Vebri

Di tangan orang-orang kreatif dan terampil, kardus bekas yang sudah tidak terpakai bisa diolah menjadi produk bernilai jual tinggi. Seperti yang dilakukan Didi Gp, asal Sukun, Malang, Jawa Timur. Sejak awal tahun ini, ia memanfaatkan kardus bekas sebagai bahan suvenir gantungan kunci berbentuk sepatu.

Pembuatan suvenir dikerjakannya secara manual. "Yang pasti butuh kreativitas agar kardus hasil daur ulang ini menarik untuk dijadikan suvenir," kata Didi, kemarin.

Menurut Didi, 99% produk gantungan kuncinya terbuat dari bahan kardus bekas. Sisanya menggunakan tali kain sebagai pengikat sepatu. Produk gantungan kunci hasil karyanya ini dijual dengan harga Rp 12.500 per unit.

Saat ini, ia sudah memasarkan gantungan kunci tersebut ke beberapa daerah di Malang dan sekitarnya. Dalam sebulan, ia bisa menghasilkan 400 unit gantungan kunci dengan omzet sekitar Rp 5 juta.

Didi mengaku, banyak konsumennya membeli gantungan kunci ini dalam jumlah lumayan besar. Rata-rata, kata dia, setiap orang membeli minimal 20 gantungan kunci.

Selain buat dipakai sendiri, gantungan kunci itu juga banyak dijadikan sebagai oleh-oleh atau buah tangan. "Karena bentuknya unik dan hasil daur ulang, gantungan kunci ini mudah menarik perhatian orang untuk memilikinya," klaim Didi.

Saat ini, Didi masih memasarkan produk gantungan kuncinya di sekitar Malang. Namun, ia sudah mulai menjualnya lewat media online dengan memajang produknya di internet. Selain itu, agar produknya semakin dikenal, ia kini aktif mengikuti pameran di Malang dan daerah lainnya.

Didi optimistis, produk gantungan kuncinya bakal semakin diminati di pasar. Apalagi, sebagian besar orang kini menginginkan suvenir yang bentuknya unik. Itu sebabnya, Didi gencar mempromosikan produknya tersebut kepada calon pelanggan. "Walau masih fokus di pasar lokal, tapi saya siap melayani calon pelanggan dari luar kota," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×