kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rudiyanto dan mesin uang bernama Mister Dollar (1)


Jumat, 19 September 2014 / 18:04 WIB
Rudiyanto dan mesin uang bernama Mister Dollar (1)
ILUSTRASI. Promo KFC via Mandiri Spesial Ramadan 2023 Paket Duk-duk 2 bayar Rp 35.000 (dok/Mandiri kartu kredit)


Reporter: Cindy Silviana Sukma | Editor: Havid Vebri

Menjadi pengusaha makanan ringan ternyata bisa membuat kocek bertambah tebal. Tak percaya? Rudiyanto, pengusaha snack dengan merek Mister Dollar sudah membuktikannya.

Pria asal Lampung ini sukses memproduksi dan memasarkan produknya hingga hampir sepertiga pasar cemilan di Pulau Sumatera. Omzetnya dalam sebulan bisa mencapai jutaan rupiah.

Sukses ini diraihnya dengan perjuangan keras. pria yang akrab disapa Rudi ini merintis usaha dari nol. Tahun 2005, ia dan istri memulai usahanya dengan menggoreng kerupuk di rumahnya sendiri.

Saat itu, modal awal dikoceknya hanya Rp 500.000. Uang yang tak seberapa itu dipakai buat memproduksi kerupuk sekitar 100 kilogram (kg) kerupuk per hari.

Ide awal terjun ke industri ini didapatnya dari pengalamannya bekerja selama lima tahun di perusahaan jeli PT Wong Coco. Sebelumnya,  ia juga pernah kerja di PT Bintang Tiga, produsen snack merek Cinta selama empat tahun.

Saat itu pula, Rudi bertemu dengan istrinya yang juga bekerja di PT Bintang Tiga. Ketika itu, isterinya bertugas di bagian pemasaran.  Saat bekerja di perusahaan tersebut, Rudi terinspirasi dengan para pemilik perusahaan yang sukses memboyong omzet gede dari pengolahan dan penjualan makanan ringan.

Maka, setelah mendapat bekal pengetahuan di bidang produksi maupun pemasaran, Rudi dan istrinya memutuskan keluar dan mencoba peruntungannya dengan terjun langsung ke usaha ini.  "Awalnya saya sempat membuat agar-agar. Namun, saya lihat pasar keripik lebih besar," tuturnya. Maka, ia pun beralih ke keripik.

Baik produk kerupuk maupun keripiknya ini semua berbahan baku tepung tapioka. Untuk tahap pemasaran awal, pertama-tama ia mencoba menawarkan produk dengan isi yang lebih banyak, tapi harganya sama dengan produk kompetitor. "Konsepnya bagaimana produk ini laku dan dikenal pasar dulu. Perkara untung ya belakangan," jelasnya.

Ternyata dalam waktu beberapa bulan, produknya cukup diterima pasar. Ia pun mulai menggandeng distributor-distributor dan mengambil laba sekitar 10% dari satu pak keripik.

Perlahan tapi pasti, produksi Mister Dollar pun bertambah. Dari 100 kg per hari, menjadi 200 kg, 300 kg, terus naik 500 kg, hingga kini sekitar lima ton per hari.

Saat ini, Rudi memiliki lima produk hingga enam produk makanan ringan. Selain kerupuk Mister Dollar, ada juga keripik Dollar Jengkol yang menjadi diferensiasi dari snack bikinannya. Selain di Lampung, produknya kini telah didistribusikan ke Palembang, Jambi, dan Bengkulu.

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×