kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sabrina akan terus inovasi varian rasa cokelat (3)


Kamis, 26 November 2015 / 15:40 WIB
Sabrina akan terus inovasi varian rasa cokelat (3)


Reporter: Rani Nossar | Editor: Tri Adi

Menjadi pengusaha cokelat yang memiliki visi  memberdayakan petani kakao lokal, menjadi jalan hidup Sabrina Mustopo. Ke depannya, dia akan terus menciptakan varian cokelat baru dengan citarasa khas Indonesia agar dikenal dunia.

Pada awal mendirikan PT Aneka Cokelat Kakoa, Sabrina Mustopo meminta bantuan World Wildlife Fund (WWF) untuk bisa menjadi perantara dengan petani yang ingin dia berdayakan. Sabrina bercerita, dia banyak tahu kondisi petani di Lampung dari WWF karena petani di sana dulunya menanam kakao di area konservasi seperti di Bukit Barisan Selatan. Dia melakukan pendekatan selama beberapa bulan dengan menawarkan harga beli kakao yang lebih tinggi.

Misalnya harga kakao di pasaran senilai Rp 25.000 per kg, dia membeli dengan harga Rp 50.000 per kg. Dia juga banyak memberikan pelatihan kepada petani dan mengajarkan proses fermentasi biji kakao untuk menghasilkan cokelat berkualitas.

Saat ini, Sabrina memberdayakan para petani di Lampung dengan sebaran kebun cokelat di tiga lokasi yaitu di Desa Sedayu, Desa Tanjung Rejo dan Desa Sukabanjar. Semua lokasi ini berada di Kabupaten Way Kanan dan Kabupaten Tanggamus. Sabrina juga mengajarkan metode penanaman organik untuk semua pohon kakao yang ada untuk menjaga ekosistem lahan yang sehat.

Soal cita rasa dia ingin menonjolkan kekhasan cokelat Indonesia. Sabrina berpendapat, cokelat tidak melulu harus manis, karena banyak juga orang yang menghindari cokelat karena takut gemuk. Padahal kakao adalah buah yang mengandung antioksidan tinggi.

Jadi dia membuat produknya tidak terlalu manis dan tidak membuat eneg. Sabrina menambah citarasa rempah-rempah dari kayu manis, campuran garam laut yang menjadi pembeda dari cokelat kebanyakan.

Sekarang dia sedang gencar mempersiapkan varian baru untuk diluncurkan awal tahun depan. Dengan tema Kakoa Archipelago Collection, cokelat varian terbarunya berasal dari bahan baku kakao tidak hanya dari Lampung, tapi juga dari berbagai daerah seperti Bali, Papua, Sulawesi Selatan, dan Jawa Timur.

Kapasitas produksi kini sekitar 40.000 batang cokelat per bulan. Penjualan terbesar disumbang dari pembuatan cokelat dengan desain kemasan khusus atau customized package dari korporasi, hotel, pernikahan, dan lainnya. Dia menyasar pasar premium dengan menjajakan produknya di tempat-tempat tertentu yang sesuai dengan target pasarnya. Dia masih terus melakukan edukasi dan pelatihan berkesinambungan bagi para petani agar bisa menjaga kualitas produk dengan memberikan pelatihan menanam secara organik, fermentasi kakao hingga menjaga ekosistem selama proses produksi.

Lewat usahanya ini, Sabrina berambisi menjadikan Indonesia terkenal dengan produk cokelat yang berkualitas baik. "Kalau kita tidak investasi untuk hasil bumi kita sendiri maka kita akan kehilangan banyak kesempatan," tukasnya.

Peran Sabrina yang cukup banyak berkontribusi pada lingkungan dan petani, pada Februari 2015 lalu, Sabrina mendapat kepercayaan investor dengan mendapat kucuran dana dari LGT Venture Philantrophy untuk membesarkan Kakoa.   

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×