kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sabrina mengolah cokelat asli Indonesia (1)


Selasa, 24 November 2015 / 15:30 WIB
Sabrina mengolah cokelat asli Indonesia (1)


Reporter: Rani Nossar | Editor: Tri Adi

Memiliki passion di bidang pertanian, Sabrina Mustopo berhasil menjadi chocolatier dan mendirikan usaha pembuatan cokelat dengan nama Kakoa di Bandar Lampung sejak dua tahun silam dan meraup omzet ratusan juta per bulan.

Bisa sukses merintis usaha di usia muda merupakan mimpi hampir semua orang. Salah satu yang sudah mewujudkan mimpi tersebut adalah Sabrina Mustopo. Dia adalah  pendiri PT Aneka Cokelat Kakoa yang memproduksi cokelat asli Indonesia dengan merek Kakoa.

Sabrina berhasil meruntuhkan stigma bahwa selama ini Indonesia hanya mampu memproduksi biji kakao dan diekspor tanpa diolah. Saat ini Kakoa berbasis di Bandar Lampung, Provinsi Lampung.  Selain sebagai pendiri, Sabrina juga menjabat sebagai Presiden Direktur Kakoa, salah satu merek cokelat buatan Indonesia yang berada di bawah naungan Aneka Coklat.

Kakoa ini baru dua tahun dijalankan oleh Sabrina. Namun sejauh ini boleh dibilang sudah bisa mengambil hati masyarakat dengan coklat buatannya.

Sabrina menyatakan tidak pernah bermimpi menjadi seorang chocolatier, sebutan untuk profesi pembuat cokelat. Namun, karena adanya peluang dan ditambah sedikit pengalaman tentang cokelat, Sabrina sukses membawa cokelat Lampung bisa dikenal banyak orang.

Selain berhasil memproduksi cokelat, Sabrina juga mampu memberdayakan ratusan petani kakao yang penghasilannya kurang dari Rp 1,5 juta per bulan. Wanita lulusan International Agriculture Development dari Cornell University di Amerika Serikat ini menyatakan bahwa dunia pertanian merupakan passion yang sudah tertanam lama di hatinya sejak dulu.

Sabrina menyebutkan bahwa Kakoa merupakan cokelat kelas premium yang semua bahan bakunya berasal dari Indonesia. Kakoa memiliki enam varian rasa cokelat, yaitu Dark Chocolate, Chili Chocolate, Creamy Coffee, Salted Cashew & Coconut Brittle Chocolate, Cinnamon Chocolate, dan Sea Salt & Pepper.

Pada Oktober 2015, Kakoa meluncurkan produk terbaru, yaitu Kakoa Nibs, Cacao Hot Drinks dengan varian Mocha, Salted Caramel, Dark Chocolate, dan Cocoa Tea Series dengan varian Tranquili- tea, Vitali-tea, Longevi-tea, dan Lucidi-tea.

Sabrina mengklaim bahwa semua produknya sangat kental dengan cita rasa Nusantara seperti ada tambahan cabe, kayu manis, lada, kelapa, dan kopi Indonesia. "Semuanya 100% bahan bakunya dari Indonesia. Cokelatnya dari Lampung, garamnya dari petani di Bali, kayu manis dari Jambi, tidak ada yang impor karena di Indonesia sebenarnya sudah lengkap," kata dia.

Rata-rata produk Kakoa dijual dengan harga Rp 50.000 per batang dengan berat 50 gram, ada juga yang dikemas sebagai paket untuk hadiah senilai Rp 250.000 per buah.

Sabrina membeberkan bisa memproduksi lebih dari 38.000 batang cokelat per bulan dan ribuan produk turunannya, seperti bubuk minuman cokelat, hingga cokelat dalam jar. Dengan kapasitas produksi demikian, tidak mengherankan jika Sabrina dapat menghasilkan omzet ratusan juta per bulan.

Sejauh ini, pasar Kakoa sudah sampai ke seluruh Indonesia dan penjualan paling tinggi di Jakarta. Untuk penjualan langsungnya, Kakoa sudah bisa dinikmati di supermarket, toko ritel dan beberapa hotel ternama di seluruh Indonesia.     

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×