kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sayang anjingnya, gendut cuannya (1)


Sabtu, 05 Agustus 2017 / 10:15 WIB
Sayang anjingnya, gendut cuannya (1)


Reporter: Nisa Dwiresya Putri, Tri Sulistiowati | Editor: Johana K.

Sudah sejak lama anjing menjadi hewan peliharaan favorit. Jenis anjing yang dipelihara pun makin beragam. Selain mendambakan jenis unggulan, tentunya sang tuan juga ingin mengadopsi anjing yang sehat. Apalagi, sudah terlatih dan punya kepandaian.

Dengan alasan itu, kini tak cuma pasar pet shop yang makin ramai. Kennel anjing pun makin banyak bermunculan. Untuk diketahui, kennel anjing adalah tempat usaha pembiakkan atau breeding anjing. Beberapa usaha hanya membiakkan anjing untuk dijual kembali. Namun, ada pula yang memacu ketrampilan dan kepandaian anjingnya dengan mengikuti berbagai perlombaan.

Salah satu pemilik kennel adalah Anita Meilyana. Bersama suaminya, Wilyamin, Anita merintis kennel My Moon Light sejak tiga tahun lalu.

Awalnya,  Anita tak berpikir untuk mendirikan kennel. Merasakan senangnya mengurus anjing, Anita pun fokus mendirikan kennel. “Awalnya takut digigit juga,” ujar Anita.

Kennel milik Anita khusus membiakkan anjing jenis pomeranian. Ia menjual anjing berbulu putih lebat tersebut sejak umur dua bulan. Harganya mulai Rp 2 juta per ekor.

Menurut Anita, harga anjing di kennel-nya berbeda-beda tergantung kualitas masing-masing anjing. Semua anjung sudah dilatih sebagai binatang peliharaan, namun bukan untuk kompetisi. “Kami memang sengaja tak ikut kompetisi. Kalau sudah ikut kompetisi biasanya harganya beda,” jelas Anita.

Pemain lainnya adalah Marcellia Tania pemilik Charming Angel Kennel and Pet Supply. Ia berani terjun ke bisnis ini lantaran hewan peliharaan kini sudah menjadi bagian gaya hidup.

Bahkan, kata Tania, penyayang anjing kini mulai berburu hewan peliharaan di kennel untuk mendapatkan anakan dengan kualitas bagus dengan kondisi kesehatan yang terjaga.  Memang, bila dibandingkan dengan anakan pet shop, produk kennel lebih terjamin. "Banyak konsumen yang  tadinya pernah beli di pet shop dan kecewa akhirnya memilih kennel," katanya pada KONTAN, Jumat (28/7).

Saat ini, dia mempunyai sekitar 50 indukan betina dan pejantan yang siap untuk pembiakkan. Sayangnya, dia enggan melakukan pengembangbiakkan secara terus menerus, tujuannya untuk menjaga kualitas anakan.

Dalam sebulan, dia hanya menjual sekitar lima ekor anakan anjing berbagai jenis. Harganya bervariasi tergantung dengan kondisi hewan. Bila sehat dan berkualitas wahid, harga jualnya bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah per ekornya.

Konsumennya tidak hanya berasal dari Jakarta tapi kota lainnya seperti Surabaya, Medan, Pekanbaru dan lainnya. Agar hewan hasil anakannya terjamin pemeliharaannya, dia meminta para pembeli langsung datang ke kennel-nya yang berlokasi di Jakarta Selatan.

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×