kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sebuah resto serta keunggulan sosis dan minuman


Sabtu, 23 April 2016 / 09:00 WIB
Sebuah resto serta keunggulan sosis dan minuman


Reporter: Tri Adi | Editor: Tri Adi

Selamat pagi, wah senangnya kita dapat berjumpa lagi. Lihat saja wajah ini menampilkan senyum yang paling manis untuk perjumpaan kita semua.  Pekan ini semoga menjadi pekan yang menyenangkan untuk Anda. Seperti biasa, KONTAN akan menampilkan waralaba pilihan.  Kali ini yang ditampilkan waralaba kuliner. Ada Sosis N Bakso Bakar Jokowow yang punya tagline “rasa bintang 5 harga kaki 5”. Boleh juga tuh. Ada Chattin si usaha minuman dingin. Lalu, ada Pokzilla Resto yang berasal dari Surabaya.

Yuk kita makan sosis, eh, maksudnya kita temui Joko Waskita si pembesut Sosis N Bakso Bakar Jokowow. Kalau dilihat namanya sih unik juga.  Mudah-mudahan potensi bisnisnya juga oke.  Tapi, ngomong-ngomong, kenapa ya Joko berani masuk di pasar yang sudah ramai dengan makanan jenis ini.  Yang pasti seperti tagline-nya “rasa bintang 5 harga kaki 5”, Joko agaknya yakin benar bahwa sosis dan bakso bakarnya maknyus seperti di hotel bintang lima.

Joko memulai usaha sejak pertengahan 2015, tapi resmi menawarkan kemitraan baru awal tahun ini. Sampai di bulan keempat 2016 ini Joko sudah memiliki 6 mitra di Jakarta dan Bekasi.  Seperti namanya, menu utama yang ditawarkan adalah sosis dan bakso bakar yang dipadukan dengan berbagai macam rasa saus, seperti saus pedas, tomat, mayones, dan barbeque.

Dana investasi untuk menebus kemitraan Jokowow sebesar Rp 5 juta. Dengan biaya investasi sebesar itu mitra akan mendapat bahan baku, peralatan usaha, booth yang mudah dibongkar-pasang dan pelatihan penyajian makanan.  "Saya menawarkan booth portable tujuannya agar mitra bisa menjalankan usaha di berbagai tempat. Misalnya kalau sedang ada pasar malam, konser, car free day, dan sebagainya," imbuhnya.

Joko mengatakan, sistem kerjasama yang ia tawarkan adalah jual putus.  Dalam satu hari, Joko memperkirakan, masing-masing mitra bisa meraup omzet sekitar Rp 400.000. Jika target tersebut terpenuhi mitra bisa mendapat laba bersih rata-rata Rp 3 juta per bulan. Dengan laba sebesar itu, mitra bisa balik modal dapat dalam waktu sekitar dua bulan sejak memulai usaha.

Minat? Oke hubungi saja 0838 9651 7987 dan pin bbm 7da2cc78. Ayo santap sosis dan baksonya. Tutup juga hape-nya jangan chatting melulu. Eh, dengar kata chatting, jadi ingat sama Chattin. Itu lo usaha minuman dingin yang saat ini sudah diwaralabakan dan beralamat di Gateway Tower SC, GF 03, Jalan Jenderal Ahmad Yani 669, Bandung.

Adalah Bhakti Alamsyah, pemilik PT Best Brand yang mendirikan gerai minuman Chattin di Bandung, Jawa Barat, sejak tahun 2009. Tapi, baru waralaba menawarkan kemitraan pada 2012. Chattin menawarkan aneka minuman kopi, cokelat, teh, milkshake yang disajikan dalam kondisi hangat ataupun dingin.  Saat ini, sudah ada empat mitra yang bergabung di daerah Bandung, Banjarmasin, Lampung dan Makassar. Adapun  gerai milik pusat ada satu di Bandung. Dalam waktu dekat akan ada mitra anyar yang akan buka gerai  di Kuta, Bali.

Ada tiga paket investasi yang dapat dipilih yakni senilai Rp 150 juta, Rp 180 juta, dan Rp 240 juta. Untuk paket senilai Rp 150 juta, mitra akan mendapat 30 tempat duduk, perlengkapan promosi, pelatihan karyawan, dan 30 menu.

Yang pasti, mitra harus menyiapkan tempat usaha mulai dari 50 m² untuk paket Rp 150 juta, 80 m² untuk paket Rp 180 juta dan 140 m² untuk paket Rp 240 juta. Kerjasama berlangsung selama lima tahun, dan dapat diperpanjang lagi dengan membayar 30% dari harga investasi awal. Selain itu, mitra dipungut biaya royalti sebesar 5% dari omzet per bulan. Targetnya mitra bisa meraup omzet Rp 6 juta per hari atau atau Rp 180 juta sebulan.

Mau beli waralaba ini? Dengar dulu apa Erwin Halim, Pengamat Usaha dari Proverb Consulting, usaha minuman dingin sudah banyak, sehingga keunikannya sudah tidak terlalu banyak lagi. Untuk paket investasi cukup besar, proyeksi balik modal tidak bisa diprediksi cepat. Karena itu, pemilihan lokasi usaha harus tepat untuk menggaet pembeli agar target omzet tercapai.     

Namun, Bhakti mengklaim kelebihan Chattin terletak pada rasa minuman yang digabung dengan aneka buah yang nikmat. Selain itu ada menu minuman inovasi unggulannya yang memiliki saus serupa bumbu rujak.    

Waralaba terakhir adalah Pokzilla Resto yang berada di bawah bendera  PT Sufam Boga Utama dan PT Cstar Globalindo Utama. Berdiri sejak 2008, Pokzilla Resto menawarkan menu unggulan taburan serba keju, seperti Katsu Curry, Pokzilla Cheesy Barbeque, Butter Chicken, Spicy Celebes, Pillow Curry Rice, Lychee Cake, dan masih banyak lagi.

Sejak 2015, Pokzilla membuka tawaran kemitraan. Kini, sudah ada satu gerai pusat dan 10 mitra di Surabaya, Yogyakarta dan Pekanbaru. Dalam waktu dekat akan menambah gerai di Bali, Malang, Solo dan Palembang.

Berminat? Siapkan kocek  Rp 310 juta sebagai franchise fee yang dibayarkan per lima tahun untuk sistem manajemen, pelatihan, dan pendampingan karyawan.  “Biasanya total biaya investasi sekitar Rp 610 juta untuk tambahan renovasi, peralatan usaha, bahan baku awal, dan menyiapkan karyawan,” terang Doni S. Talam, , Operator Franchise Pokzilla Resto.

Kenapa biayanya begitu besar? Menurut Doni,  karena Pokzilla Resto sudah berpengalaman lebih dari lima tahun, sehingga manajemennya termasuk stabil. Ia juga mengklaim menu-menu yang ada di Pokzilla Resto merupakan ciptaan dan hasil kreasi chef kelas internasional.  Mungkin juga yang membedakan resto ini dengan resto lain, selain menu halal, Pokzilla juga menyediakan menu nonhalal.

Selain itu, Pokzilla Resto menerapkan biaya royalti sebesar Rp 10 juta per tahun. Mitra juga wajib memasok bahan baku tiap bulan ke pusat. Rata-rata omzet dari beberapa gerai mitra yang sudah beroperasi mencapai Rp 20 juta per hari. Praktis dalam satu bulan mitra dapat meraup Rp 600 juta, dengan margin laba bersih sekitar 30%.

Jadi, pekan ini sudah bertekad untuk punya usaha dengan membeli waralaba? Tapi, semua itu memang perlu dipikirkan matang-matang, hanya jangan terlalu lama ya. Seperti kata Richard Branson, "Kesempatan bisnis itu seperti bus; selalu ada bus lain yang menyusul." Salam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×