kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sedapnya laba Sempol Ayam Cinta


Senin, 11 September 2017 / 12:00 WIB
Sedapnya laba Sempol Ayam Cinta


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Tak ingin melewatkan euforia popularitas camilan sempol ayam, Edi Wibowo menjajal peruntungannya dengan membuka Sempol Ayam Cinta. Bisnis makanan ini dibuka sejak tiga tahun lalu di Brebes, Jawa Barat.

Kini dia mulai mengembangkan usaha ke Yogyakarta. Sudah ada satu gerai yang beroperasi disana. "Saya juga berencana untuk membuka dua gerai lagi, bentuknya gerobakan dan gerai mobile," katanya. Sayangnya, belum diketahui kapan tepatnya kedua gerai tersebut bakal beroperasi.

Selain mengembangkan gerai di Kota Guded, Edi juga mulai membuka kerjasama kemitraan. Sampai sekarang sudah ada satu mitra di Yogyakarta  yang bergabung. Dia mengatakan, sudah banyak mendapatkan permintaan kerjasama hanya saja belum mampu menerima karena keterbatasan tenaga kerja.

Menu yang dijual hanya sempol ayam dengan tambahan saus pedas. Harganya pun cukup ramah dikantong, Rp 1.000 per tusuk. Kebanyakan konsumennya adalah para pelajar.

Dia mengklaim, sempol ayam miliknya merupakan makanan sehat karena tidak menggunakan bahan pengawet serta bebas MSG. Rasanya pun lebih gurih, empuk dan terasa daging ayamnya.

Sempol Ayam Cinta menawarkan kemitraan dengan modal awal Rp 4,5 juta. Fasilitas yang didapatkan mitra satu unit booth, perlengkapan memasak, bahan baku awal (tepung adonan sebanyak 4 kg, saus dan lainnya), pelatihan, branding, dan perlengkapan tambahan lainnya.

Untuk menjaga kualitas dan rasa produk tidak berubah, setiap mitra diwajibkan membeli tepung adonan dari pusat. Sedangkan, untuk bahan lainnya, seperti telur dan minyak, bisa dibeli mitra di luar.

Berdasarkan perhitungannya, dalam waktu satu atau dua bulan, mitra sudah bisa balik modal. Asalkan dalam sehari dapat mengantongi omset sekitar Rp 300.000. Setelah dikurangi biaya bahan baku dan operasional, porsi keuntungan bersih yang didapatkan mitra masih sekitar 50% dari omzet.

Agar produknya makin laris manis, Edi banyak melakukan promosi melalui media sosial seperti Instagram. Lainnya, dia pun juga selalu menjaga kualitas produk.

Namun, dia belum mau menetapkan target jumlah mitra yang digandeng. Sebab, tenaga kerja masih terbatas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×