kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Senang jadi sponsor untuk dukung atlet lokal (3)


Kamis, 11 Desember 2014 / 08:40 WIB
Senang jadi sponsor untuk dukung atlet lokal (3)
ILUSTRASI. FILE PHOTO: An employee holds a 1kg gold bar at AGR (African Gold Refinery) in Entebbe, Uganda, October 4, 2018./File Photo


Reporter: Yuthi Fatimah | Editor: Rizki Caturini

Bercita-cita untuk membangun citra bahwa produk baju olahraga lokal bisa diterima dan bersaing di pasar internasional, Andre Firmansyah bertekad untuk tetap konsisten menggunakan bahan baku yang berkualitas bagus dengan standar internasional. Dia juga terus mengembangkan produk dengan menyasar sektor olahraga lainnya seperti untuk olahraga panahan dan juga menembak sejak awal tahun ini. Awalnya dia hanya fokus pada pembuatan baju olahraga atau jersey untuk olahraga sepeda, lari dan motorcross saja.

Untuk strategi pemasaran, meski hingga kini dia menerima permintaan baju pesanan dengan menggunakan brand lain, namun dalam perjanjian bisnisnya, Andre juga diperbolehkan memasukkan produk dengan mereknya sendiri yaitu Speed ke toko pelanggannya tersebut. "Saya tidak hanya melayani pembelian dalam partai besar saja, tetapi juga eceran. Jika ada orang yang ingin memesan satuan juga diterima supaya semua orang dapat menggunakan produk saya," kata Andre.

Dia juga gencar berpromosi lewat media sosial, seperti Facebook. Andre bersyukur karena hingga saat ini belum ada yang memalsukan merek dagangnya. "Mungkin karena ini merek lokal," kata Andre sambil tertawa.

Andre mengaku tidak terlalu bangga kalau produknya bisa menembus pasar negeri tetangga dan sekitarnya. Dia akan lebih bangga seandainya produk merek Speed diterima dengan baik oleh pasar negeri sendiri. "Padahal produk asing pun banyak di antaranya yang dikerjakan dan diproduksi di Indonesia," kata dia.
Itulah yang membuat Andre sedikit miris. Meski produknya diminati pasar luar negeri, namun masyarakat Indonesia sendiri kurang peka terhadap produk dalam negeri. Konsumen lokal masih memandang sebelah mata terhadap merek lokal ketimbang merek asing.

Hal ini terbukti saat salah satu temannya mengunjungi toko olah raga di Singapura yang menjual merek dagang milik Andre. Dengan bangganya, teman Andre menceritakan bahwa dia membeli sebuah jersey merek Speed dengan bahan yang sangat bagus di Singapura. "Saya senyum-senyum saja, padahal itu kan merek lokal Indonesia buatan saya," kata Andre.  

Selain itu, kendala lain yang dia hadapi mengenai tarif pajak sebesar 2% untuk industri dengan omzet per tahun di bawah Rp 4,6 miliar. Bagi Andre, ini sangat memberatkan karena tarif tersebut dibebankan ke omzet penjualan, bukan berasal dari laba bersih usaha.

Namun, sebaliknya untuk industri besar, omzet di atas nominal itu dikenakan pajak 10%−15% yang dibebankan dari laba bersih usaha saja. "Jelas aturan ini tidak adil, dan hanya membuat industri UKM makin terimpit dan sulit naik kelas," jelas Andre.  

Meski begitu, Andre tidak patah semangat. Kontribusinya untuk memajukan olah raga di Indonesia salah satunya dia wujudkan dengan cara menjadi sponsor kepada para atlet Indonesia. Baru saja dia menjadi salah satu sponsor dalam kejuaraan BMX di Malaysia.   

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×