kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,43   -7,06   -0.76%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sentra Konveksi Jepara: Berdiri sejak 1970 (1)


Senin, 19 November 2012 / 15:03 WIB
Sentra Konveksi Jepara: Berdiri sejak 1970 (1)


Sumber: Kontan 19/11/2012 | Editor: Havid Vebri

Jepara tidak hanya populer sebagai daerah penghasil mebel. Kabupaten ini juga terkenal sebagai daerah penghasil konveksi. Tepatnya di Desa Sendang, Kalinyamatan. Kampung ini terletak sekitar 20 kilometer arah Timur Kota Jepara.

Saat memasuki sentra penghasil pelbagai jenis pakaian, suasananya tampak sepi. Tapi jangan salah, ternyata memang di desa ini tidak ada warga yang menjadi penjual eceran konveksi.

Sehingga, tidak terlihat satu pun showroom atau ruang pamer yang menampilkan pakaian untuk dijual. Makanya, tak terlihat aktivitas jual beli.
Namun, jika masuk ke rumah-rumah yang ada di Desa Sendang, baru akan terlihat kegiatan seperti menjahit pakaian.

Eniseh Minarti, salah satu pelaku usaha konveksi di sentra ini, mengatakan, hampir setiap warga di Desa Sendang memiliki penghasilan dari usaha konveksi. Jika dihitung, lebih dari 100 penduduk yang menjadi pelaku usaha di bidang konveksi.

Menurut Eniseh, sentra konveksi di kampungnya sudah ada sejak 1970-an silam. Sentra ini semakin terkenal dan berkembang mulai 1989. Tahun ini, Pemerintah Kabupaten Jepara meresmikan Desa Sendang sebagai sentra konveksi.

Sejak itu pula, "Perkembangan usaha konveksi di desa kami maju pesat," kata Eniseh. Sentra konveksi di Sendang, Eniseh menjelaskan, memang merupakan salah satu program Pemerintah Jepara untuk meningkatkan penghasilan penduduk desa ini.

Pasalnya, keberadaan sentra konveksi ini membuka lapangan kerja bagi ratusan warga Sendang dan kampung-kampung sekitar. Eniseh sendiri mulai menjalankan usaha konveksi pada 2003 lalu bersama dengan suaminya.

Ia memasarkan produk berupa baju olahraga dan celana training dengan merek Elfa's. Dalam sebulan, Eniseh mengaku bisa memproduksi 5.000 baju olahraga dan celana training. Ia menjual produknya dengan kisaran harga Rp 10.000 hingga Rp 15.000 per potong.

"Kalau omzet, ya, minimal Rp 50 juta," ujarnya. Pelaku usaha konveksi lainnya, Subekan menambahkan, bisnis konveksi memang menjadi sandaran ekonomi utama warga Sendang.

Selain celana training, Subekan juga memproduksi celana dalam khusus pria. Setiap bulan, dengan dibantu sembilan pekerja, dia membuat 6.000 celana dalam dan celana training. Ia mematok harga jual Rp 9.500 per potong untuk celana dalam dan Rp 13.500 untuk celana training.

Rita, pengusaha konveksi lainnya, mengungkapkan, modal untuk memulai bisnis ini tidak besar. Wanita yang mulai usaha konveksi sejak 1990 lalu ini hanya mengeluarkan modal ratusan ribu rupiah untuk membeli mesin jahit dan bahan baku.

Kini, Rita punya belasan pekerja dengan 10 mesin jahit. Omzetnya pun menanjak, dari ratusan ribu menjadi Rp 30 juta per bulan.      

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×