kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sentra mainan Asemka, surga pedagang mainan (2)


Selasa, 28 September 2010 / 11:11 WIB
Sentra mainan Asemka, surga pedagang mainan (2)


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Tri Adi

Kawasan di sekitar Jalan Pintu Kecil, Asemka, Jakarta Utara, merupakan pusat penjualan mainan anak. Sebagian besar mainan yang beredar di negeri ini berawal dari tempat itu. Selain sebagai tempat tujuan para orangtua ketika membeli mainan, kawasan ini menjadi tujuan bagi pemodal untuk membuka gerai mainan.

Pasar Asemka yang ada di Jalan Pintu Kecil, Jakarta Utara, merupakan salah satu pusat bisnis yang terletak di ibukota negara ini. Berbagai macam produk konsumsi, mulai dari barang elektronik, tekstil hingga mainan anak bisa ditemui di sana.

Bahkan, khusus mainan anak, Asemka boleh dibilang sebagai surganya. Ada sekitar 100 pedagang besar yang menjajakan berbagai jenis mainan anak di tempat tersebut. Barangnya berupa produk lokal maupun impor. Mulai dari yang harganya seribu rupiah hingga jutaan rupiah, semuanya tersedia di sini.

Dengan banyaknya jumlah pedagang dan kelengkapan jenis mainan yang ditawarkan, tak heran jika tempat ini disebut sebagai sentra penjualan mainan anak. Bahkan, menurut Haryono, salah satu pemilik gerai mainan, Asemka merupakan pusat penjualan mainan terbesar di negeri ini. Pasalnya, hampir seluruh pedagang mainan dari seluruh penjuru Indonesia pasti menggotong mainan dari Asemka. "Ada yang datang langsung, ada juga membelinya secara online," imbuhnya.

Tengok saja, Toko International. Toko yang menempati Jalan Pintu Kecil No.45-46 itu tidak pernah sepi pengunjung. Seluruh karyawan yang berjumlah sekitar 15 orang selalu sibuk melayani pembeli. Suasana ramai selalu terlihat, baik di hari kerja maupun hari libur.

Bahkan, lantaran pengunjung yang berlimpah, toko pun tak pernah libur. "Dalam setahun kami cuma tutup sekali, yaitu pada hari pertama Lebaran," kata Bayu staf penjual Toko International.

Sebagai pusat penjualan mainan anak, gerai di Asemka ini jelas meraup omzet nan menggiurkan. Misalnya di Toko International. Dalam sehari, omzet yang terkumpul mencapai Rp100 juta.

Meski nilai omzet cukup besar, Bayu bilang, sejatinya keberadaan toko di jalan itu hanyalah sebagai tempat untuk memajang mainan. Bisnis penjualan atau transaksi jual-beli mainan yang sebenarnya justru dilakukan secara online atau melalui sambungan telepon. "Transaksi di luar toko kontribusinya bisa sampai 60%," katanya.

Tingginya omzet yang berhasil dicapai tiap gerai pun memikat banyak pedagang lainnya untuk ikut menggelar lapaknya di Asemka. Sebut saja Sandy. Awalnya, dia membuka toko mainan di Jakarta Barat. Namun, di sana dia hanya bisa mendapatkan nilai omzet yang kecil.

Lantas, Sandy pun memindahkan usahanya ke Asemka sejak tahun 2000. "Tempat ini memang sudah terkenal sejak lama, sebagai pusat penjualan grosir. Jadi, saya ikut buka di sini," katanya.
Tidak hanya pedagang lokal yang ikut membuka usahanya di Asemka. Sejumlah penjual mainan dari negeri tetangga terlihat ikut ikut membaur di kawasan ini.

Salah satunya adalah Sandra. Pemilik toko mainan 668 itu adalah warga negara Filipina. "Saya baru membuka usaha sejak satu tahun lalu di sini," tuturnya dengan bahasa Indonesia yang terpatah-patah.

Dia memindahkan usaha penjualan mainannya dari Filipina ke Asemka, karena tergiur mendengar cerita kesuksesan temannya. Sandra bilang, temannya itu sudah terlebih dulu membuka gerainya di Asemka.

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×