kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sentra perabot Solo: Pusat kulakan pedagang (1)


Senin, 03 September 2012 / 16:15 WIB
Sentra perabot Solo: Pusat kulakan pedagang (1)


Reporter: Revi Yohana | Editor: Tri Adi

Sejak tahun 1980-an, Jalan Perintis Kemerdekaan, Solo, Jawa Tengah menjadi sentra penjualan aneka perabotan rumah tangga yang terbuat dari aluminium, seng, dan plastik.

Di sepanjang ruas jalan ini terdapat belasan toko yang menjual hampir semua jenis perabotan rumah tangga. Di antaranya ada dandang, panci, wajan, oven, loyang dan aneka cetakan kue, serok sampah, drum, kompor, dan lainnya.

Selain keperluan rumah tangga, ada pula pedagang yang menjual aneka model kubah masjid berbahan aluminium. Tak hanya itu, pedagang juga memasok sejumlah barang dari plastik dan karet.

Bagi warga Solo dan sekitarnya, sentra ini sudah sangat dikenal. Mereka biasa menyebut sentra ini sebagai Pasar Kabangan, Jongke. Lokasinya berada di sebelah utara sentra batik Laweyan.

Pasar Kabangan cukup nyaman sebagai tempat belanja. Lokasinya di pinggir jalan dengan area pelataran toko yang cukup luas.

Hampir semua pedagang memang menaruh barang dagangannya di pelataran toko. Namun, masih ada area bagi pengunjung melihat-lihat dan memarkirkan motor. Kawasan ini pun terhitung bersih.

Salah seorang pedagang bernama Budi mengaku, sudah berjualan di sentra ini sejak 15 tahun silam. "Saat saya masuk, kawasan ini memang sudah ramai oleh pedagang perabotan aluminium," ujarnya.

Dari informasi yang diterimanya, sebelum menjadi sentra peralatan aluminium dan seng, sejak tahun 1960-an kawasan ini telah menjadi pasar kebutuhan pokok. Namun, lama-kelamaan jenis barang yang dijual berganti menjadi perabotan aluminium hingga saat ini.

Menurut Budi, Pasar Kabangan tempatnya berjualan merupakan pusat penjualan perabotan aluminium terbesar di Solo. "Semua kalau mau membeli peralatan seperti ini, ya belinya di sini. Di sini kan sudah termasuk pusatnya," ujar Budi.

Selain dari Solo, konsumen bahkan datang dari wilayah Sragen, Karanganyar, Wonogiri, Klaten, dan Boyolali. Bahkan, ada juga konsumennya yang berasal dari Yogyakarta. Budi juga pernah melayani pembeli yang membawa barang-barang tersebut ke kawasan Sumatera.

Selain pembeli eceran, ia juga banyak melayani pembeli grosir atau bakulan untuk dijual kembali. Omzetnya dari usaha ini sekitar Rp 500.000 hingga
Rp 2 juta per hari.

Pedagang lain, Teguh mengatakan, banyak konsumennya merupakan pedagang eceran. "Biasanya mereka pedagang keliling atau pedagang ke pasar-pasar kecil," ujar Teguh.

Para pedagang berburu perabotan aluminium di kawasan ini karena harganya lebih murah, terutama bila membeli dalam jumlah besar. Teguh juga kerap memberikan potongan harga bagi konsumen yang membeli dalam jumlah banyak. "Kalau membeli banyak harganya jauh lebih miring," kata Teguh yang mengaku mengantongi omzet belasan juta rupiah per bulan.

Pasar Kabangan ini buka setiap hari. Di hari kerja, pasar ini buka mulai pukul 07.30 WIB pagi hingga pukul 21.00 WIB. Pada hari kerja, pasar ini biasanya selalu ramai pengunjung. Setiap hari, pembeli terlihat terus berdatangan silih berganti ke pasar ini.

Sebaliknya akhir pekan lebih sepi. Makanya, bila hari Minggu jam buka toko lebih siang. Rata-rata pedagang baru membuka tokonya di pukul 09.000 WIB. n

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×