Reporter: Handoyo, Bambang Rakhmanto | Editor: Tri Adi
Budidaya tanaman sirsak ratu terbilang mudah. Sirsak ratu hanya membutuhkan pupuk kandang dan air. Serangan hama perusak daun dan buah juga gampang diatasi, yakni dengan penyemprotan bahan campuran deterjen, buah lerak dan mahkota dewa.
Keunggulan budidaya sirsak ratu adalah kemudahan dalam perawatannya. Pohon sirsak ratu tak membutuhkan perhatian berlebih. Pembudidaya hanya wajib memperhatikan media tanam agar hasil panen buah sirsak ratu maksimal. Pohon sirsak ratu sebaiknya ditanam di tanah berpasir dan berkapur dengan kandungan bahan organik tinggi.
Wisnu Utama, Kepala Bagian Pembibitan dari Bina Agro Mandiri dari Yogyakarta, mengatakan bahwa sirsak ratu memiliki keunggulan dalam lokasi tanam, yakni tidak ada persyaratan khusus. Artinya, pohon sirsak bisa ditanam di mana saja. "Bahkan, di pinggir jalan saja bibit sirsak ratu bisa tumbuh," ujar Wisnu.
Di Indonesia, tanaman dengan nama latin Annona muricata ini juga kerap disebut sebagai nangka belanda. Ketimbang sirsak biasa, sirsak ratu memiliki rasa manis dan ukuran lebih besar serta memiliki aroma buah yang lebih tajam. Dari sisi tanaman, sirsak ratu bisa dikenali dari daun pohon yang cenderung berbentuk oval, sementara daun sirsak biasa berbentuk bulat.
Meski terbilang mudah, budidaya sirsak ratu juga mesti memperhatikan beberapa hal penting. Tujuannya adalah hasil panen maksimal. Hal-hal penting yang harus dilakukan antara lain: sebelum menanam, pembudidaya sirsak harus memperhatikan derajat keasaman tanah (PH) dan ketinggian tempat tanam.
Tanah yang baik untuk budidaya sirsak adalah tanah yang memiliki derajat keasaman antara lima hingga tujuh. Sirsak akan berbuah maksimal jika ditanam di ketinggian 100 di atas permukaan laut (dpl) hingga 1.000 dpl.
Pohon bibit sirsak ratu membutuhkan suplai air secara teratur selama dua bulan hingga proses perakarannya sempurna. "Jika kurang air, tanaman sirsak bisa kering. Sebaliknya, kalau kebanyakan air akarnya bisa busuk," ujar Wisnu.
Deni Hadian, pembudidaya sirsak ratu asal Bogor Jawa Barat, menambahkan, cara menanam pohon asal Amerika Selatan itu sejatinya mirip dengan tanaman rambutan dan jambu. Sirsak ratu tidak memerlukan perlakuan khusus, seperti pemakaian pupuk jenis tertentu. "Dengan pupuk kandang, sirsak bisa tumbuh subur," kata Deni.
Asyiknya, petani tak butuh waktu lama untuk bisa menikmati hasil panen. Sirsak ratu sudah akan berbuah saat usia tanaman satu tahun. Puncaknya, saat pohon berusia empat tahun atau memiliki ukuran tinggi 3 meter, sirsak ratu akan rajin berbuah dengan masa panen dua bulan sekali.
Hal yang mesti diwaspadai adalah serangan hama. Sirsak ratu memiliki musuh yakni kupu-kupu yang suka meninggalkan larva di dedaunan. Larva ini bisa menjadi ulat yang bisa mengakibatkan daun menguning, bahkan rontok. Sirsak ratu juga sangat rentan dengan kutu daun serta semut hitam yang bisa merusak buah sirsak ratu.
Agar terbebas dari serangan hama itu, Wisnu menyarankan agar petani tidak menggunakan pestisida kimia. Pembudidaya bisa menggunakan cara lain, yaitu campuran deterjen dengan buah lerak dan biji mahkota dewa untuk mengusir hama. "Jangan disemprot detergen saja. Ini bisa membuat daun rontok," ujar Wisnu berbagi tip.
(Selesai)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News