kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Solusi gudang Crewdible untuk pelapak daring


Selasa, 27 Februari 2018 / 08:05 WIB
Solusi gudang Crewdible untuk pelapak daring


Reporter: Grace Olivia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Belanja melalui toko dalam jaringan (daring) alias online semakin mewabah. Enggak heran bila kini banyak orang tergiur dan ikut terjun ke bisnis daring.

Peluang bisnis toko daring memang menarik. Riset Nielsen menunjukkan, 38% dari total pengguna internet di Indonesia merupakan pembeli daring.

Survei yang digelar Mastercard Mobile Shopping pada tahun ini juga menghasilkan kesimpulan yang hampir mirip: 58,5% responden memilih berbelanja menggunakan ponsel pintar karena alasan kenyamanan dan kemudahan.

Potensi besar bisnis belanja daring inilah yang membikin pelaku bisnis toko daring semakin meningkat. Tak sedikit orang membuka toko daring sebagai usaha sampingan untuk menambah pundi pendapatan.

Namun, tak jarang upaya mendulang cuan dari bisnis daring membikin kewalahan. Kerepotan ini terutama menimpa pemilik toko daring yang memiliki pekerjaan utama sebagai karyawan.

Mereka biasanya hanya punya waktu di malam hari untuk mengurus semua tetek bengek penjualan, mulai dari mendata pesanan hingga menyortir dan mengemas barang. Belum lagi mereka harus mengantar pesanan ke kantor agen logistik.

Pengalaman merepotkan inilah yang menginspirasi Dhana Galindra menangkap peluang baru. Kesibukannya bekerja kantoran sambil berjualan peralatan olahraga secara daring membikin kewalahan.

Setiap malam sepulang bekerja, ia harus langsung mendata dan mengemas barang pesanan. Yang paling membuat jengkel, ia sering menghabiskan waktu sampai tiga jam hanya untuk mengurus pengiriman barang dagangan ke agen logistik.

Maklum, Dahan bilang, agen logistik justru ramai pada pukul 19.00 hingga pukul 21.00. “Waktu tiga jam habis untuk hal yang tidak berkontribusi pada pemasukan,” ujar Dhana.

Makanya, Mei 2016 lalu, Dhana mendirikan perusahaan rintisan alias startup bernama Crewdible. Platform digital ini menghubungkan pebisnis daring dengan penyedia ruang simpan atau gudang.

Setelah mengunduh aplikasi dan mendaftarkan diri sebagai seller atawa penjual, pebisnis daring bisa langsung mengirimkan barang dagangan untuk disimpan di gudang Crewdible. Aplikasi Crewdible akan merekam semua jenis barang dan jumlah stok yang disimpan. Dengan begitu, penjual bisa memantau dengan mudah melalui aplikasi.

Nah, saat ada pesanan, penjual cuma perlu mengirim foto faktur penjualan atau invoice yang mencantumkan alamat pembeli dan nilai transaksi. Lalu, pilih produk dan sistem pengemasan yang diinginkan melalui aplikasi.

Setelah itu, tim gudang Crewdible akan mengemas dan mengantarkan produk pesanan ke kantor agen logistik atau jasa pengiriman lain sesuai dengan pilihan pembeli. Tim gudang juga akan mengirimkan bukti pengiriman barang atau resi agar bisa diperiksa langsung oleh penjual.

Hingga kini, ada 98 penjual yang telah memanfaatkan jasa gudang daring Crewdible. Jumlah transaksi setiap penjual berbeda-beda. “Yang fast-moving bisa sampai 75 transaksi per hari,” ungkap Dhana.

Produk penjual juga bervariasi. Mulai dari baju, alat kebersihan rumahtangga, popok bayi, hingga alat berat, seperti mesin pompa air yang bobotnya mencapai 40 kilogram (kg) per unit.

Crowdsourcing gudang

Bagi pemilik toko daring skala kecil, pemanfaatan gudang Crewdible lebih menghemat waktu. Sebab, penjual tidak perlu menghabiskan waktu dan tenaga untuk mengurusi stok, pengemasan, dan mengirim barang ke agen logistik.

Crewdible akan menangani kegiatan operasional mulai dari penyimpanan, pengemasan, hingga pengiriman ke agen logistik.

Bagi pemilik toko daring skala sedang, menggunakan gudang daring Crewdible lebih murah dan mudah dibandingkan mempekerjakan karyawawan. Sementara bagi pelapak skala besar, Crewdible bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan jumlah penjualan ke seluruh Indonesia.

Penjual hanya perlu mendistribusikan stok produk ke gudang Crewdible di berbagai kota. Dengan begitu, pengiriman akan lebih cepat dan ongkos lebih murah.

Nah, agar bisa menawarkan harga yang kompetitif, Crewdible memilih tidak memiliki gudang sendiri. Sebaliknya, Crewdible bekerja sama dengan mitra yang pemilik gudang.

Crewdible mengaku tak asal-asalan menggandeng pemilik gudang. Crewdible menetapkan kriteria gudang yang bisa dijadikan ruang penyimpanan.

Antara lain, tempat penyimpanan harus berada di dalam ruangan alias indoor dengan luas minimum 4 meter (m) x 4 m. Lalu, gudang juga harus bersih dan minim terpapar cahaya matahari.

Dhana dan tim Crewdible akan mengecek sendiri ke lokasi gudang milik calon mitra. Tujuannya, memastikan gudang benar-benar ada secara fisik dan kondisinya layak pakai.

Gudang yang dianggap cocok tak serta merta menjadi mitra resmi Crewdible. Dhana bilang, gudang akan melalui proses masa uji coba alias framing and probation.

Untuk tahap awal, gudang dipercaya menangani transaksi asli produk pesanan namun dalam jumlah yang terbatas selama 2 bulan hingga tiga bulan. “Uji coba biasanya pakai barang dari toko daring saya dulu,” ujar Dhana.

Setelah proses transaksi berjalan lancar selama masa uji coba, barulah Crewdible dan mitra meneken kontrak kerja sama. Saat ini, Crewdible sudah menggandeng 54 pemilik gudang.

Namun, baru 15 gudang milik mitra yang resmi beroperasi untuk Crewdible. Lokasinya tersebar di Jabodetabek, Bandung, Solo, Semarang, Surabaya, Bali, Pekanbaru, Balikpapan, hingga Batam.

Soal sistem komisi, Crewdible mengutip 3,5% dari setiap nilai transaksi barang. Misal, nilai transaksi barang penjual sebesar Rp 100.000.

Maka, Crewdible akan memperoleh komisi sebesar Rp 3.500. Nah, komisi sebesar Rp 3.500 ini nantinya akan dibagi dua: sebesar 80% untuk mitra gudang dan 20% untuk Crewdible.

Untuk produk standar dengan berat kurang dari 5 kg, komisi transaksi maksimal cuma Rp 10.000. Sedangkan barang dengan penangangan sulit dengan bobot 5 kg-40 kg, komisi maksimal Rp 40.000. Sedangkan komisi penanganan barang yang sangat sulit dengan bobot lebih dari 40 kg sebesar Rp 100.000.

Dhana menghitung, biaya komisi Crewdible bisa 10 kali lebih murah dibandingkan jika pelapak daring harus membayar gaji karyawan dan ongkos transportasi ke agen logistik.

Mitra pemilik gudang juga mendapat keuntungan dengan menyewakan ruang menganggur sebagai guang penyimpangan. Mitra akan langsung memperoleh pembayaran komisi setelah pengiriman barang selesai.

Memperbesar kapasitas

Saat ini, kapasitas gudang Crewdible memang masih terbatas. Dhana bilang, gudang gudang Crewdible belum bisa menampung stok barang lebih dari 1.000 unit penyimpanan alias stock keeping unit (SKU).

Makanya, pria lulusan Software Engineering University of Manitoba, Canada, ini berencana meningkatkan infrastruktur bersama mitra gudang, khususnya terkait sistem rak.

Targetnya, pada tahun depan, setiap satu gudang bisa menampung SKU dari sepuluh pelapak daring sekaligus. Apalagi, Dhana mengungkan, dia sedang menjajaki kerja sama dengan PT Nutrifood Indonesia untuk pemakaian gudang di 2018.

Crewdible juga sedang dalam tahap penjajakan dengan investor potensial yang rencananya akan mengucurkan bantuan dana pada kuartal pertama tahun depan. Sejak awal, modal untuk membangun Crewdible diperoleh Dhana dengan memutar uang hasil toko daring.

Menurut Dhana, tantangan mengembangkan gudang daring Crewdible sebetulnya terletak pada proses pemasaran untuk menggaet penjual baru. “Soalnya, kami harus menjelaskan secara terperinci model bisnis Crewdible,” katanya.

Selama ini, cara yang paling efektif adalah lewat penjelasan tatap muka yang Dhana lakukan saat mengikuti acara dengan para pebisnis daring. Sebagai pelaku bisnis daring, Dhana memiliki jaringan dengan komunitas pelapak daring.

Supaya lebih matang untuk dipromosikan, Dhana menargetkan situs Crewdible bisa selesai di awal tahun depan. Untuk saat ini, aplikasi Crewdible baru bisa diunduh di telepon seluler (ponsel) dengan sistem operasi Android. Aplikasi Crewdible untuk ponsel iOS akan menyusul setelah situs rampung terlebih dahulu.

Tahun depan, Dhana berharap, Crewdible bisa menjangkau lebih banyak rekan pebisnis daring. Sehingga, lebih banyak lagi pelapak daring yang merasakan efisiensi dengan memanfaatkan aplikasi Crewdible

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×