kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Suka-suka peluang bisnis siomay van Bogor


Jumat, 12 Mei 2017 / 15:24 WIB
Suka-suka peluang bisnis siomay van Bogor


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Sebagai salah satu makanan tradisional, siomay belum kehilangan pangsa pasar. Kudapan ini masih banyak dicari konsumen karena rasanya yang kenyal dan gurih dengan tambahan saus kacang di atasnya.

Jadi, jangan heran bila banyak usaha siomay selalu ramai dikunjungi konsumen. Bahkan, sampai sekarang tawaran kemitraannya pun masih terus mengalir.

Salah satunya adalah Siomay Suka-Suka besutan Rokhmat Widodo. Usaha makanan khas Jawa Barat ini sudah dimulai sejak 2015 lalu di Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat. Semakin berkembang, lokasi gerai diubah menjadi dapur produksi. Saat ini, dapur produksi ada dua di Bogor. Sedang gerai pribadi pindah ke area pujasera Universitas Indonesia.  

Rokhmat menilai, siomay tidak akan kehilangan pasarnya karena termasuk makanan yang mudah disukai konsumen dan rasanya yang dapat diterima oleh semua kalangan.

Selang setahun, dia mulai membuka kerjasama kemitraan. Sampai sekarang sudah ada 20 mitra yang bergabung di Bekasi, Depok dan Jakarta. Bila tidak ada halangan, Rokhmat menargetkan bisa menambah 50 mitra baru dan membuka 10 gerai pribadi.

Rokhmat mengklaim, kelebihan produknya ada pada cita rasa siomay yang menggunakan ikan tenggiri asli dan bumbu kacang dengan racikan khusus. Dia pun membanderol harga produknya Rp 1500 per biji atau Rp 12.000 per porsi.

Siomay Suka-Suka menawarkan dua paket investasi. Pertama, paket senilai Rp 2,5 juta dengan fasilitas satu unit booth, perlengkapan masak, bahan baku awal 100 pieces, branding dan perlengkapan tambahan lainnya.

Kedua, paket Rp 5 juta dengan fasilitas satu unit booth, perlengkapan memasak, seragam, branding, bahan baku awal sebanyak 200 pieces dan perlengkapan tambahan lainnya.

Kemitraan ini mewajibkan mitra usaha mengambil pasokan bahan baku yang terdiri dari pangsit, siomay, dan tahu dari pusat. 

Berdasakan perhitungannya, waktu balik modal yang dibutuhkan mitra hanya sekitar dua bulan dengan catatan dapat mengantongi omzet Rp 600.000 per hari atau Rp 18 juta per bulan. Setelah dikurangi biaya bahan baku, operasional dan lainnya, keuntungan bersih yang didapatkan mitra sekitar Rp 2,7 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×