kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sukses berjualan ayam penyet di negeri orang (1)


Selasa, 30 September 2014 / 14:26 WIB
Sukses berjualan ayam penyet di negeri orang (1)
ILUSTRASI. Sejumlah truk pengangkut tanah uruk untuk pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta antre di Sawit, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (31/3/2023).


Reporter: Rani Nossar | Editor: Havid Vebri

Menjadi pengusaha sukses tentu menjadi impian semua orang. Namun, tidak banyak orang bisa sukses memulai usaha di negeri orang. Edy Ongkowijaya termasuk salah satu pengusaha yang sukses merintis bisnis di negeri orang.

Sejak 2005, ia membuka usaha di bidang kuliner di Singapura, dengan mengusung menu utama ayam penyet khas nusantara. "Saya suka sekali ayam penyet, makanya memilih usaha ini," kata pria kelahiran tahun 1978 ini.

Lantaran mengusung menu utama ayam penyet, jaringan restorannya pun dinamakan Dapur Penyet. Sejak awal merintis usaha, Edy sudah agresif melakuakn ekspansi dengan menawarkan kemitraan usaha.

Lewat kemitraan usaha itu, kini Dapur Penyet sudah memiliki 28 gerai di empat negara. Perinciannya, sembilan gerai di Singapura, delapan gerai di Malaysia, 10 gerai di Indonesia, dan satu gerai di Brunei Darusalam.

Selain itu, juga akan menyusul gerai di negara lainnya. "Kami akan buka di Australia karena sudah ada tawaran dari seorang teman," ujarnya. Setelah itu, Edy juga berencana membangun gerai baru di Dubai dan Mekkah. "Semoga tahun depan bisa terlaksana, " ujarnya.

Khusus gerai di Indonesia, ia menamai gerainya D'penyetz karena nama Dapur Penyet sudah ada yang punya. Edy merintis bisnisnya di Singapura karena memang sudah lama tinggal di negeri tersebut. Ia sudah bermukim di Negeri Singa ini sejak duduk di kelas tiga SMP.

Kebetulan latar belakang ekonomi keluarganya tergolong dari kalangan mampu. Ayahnya merupakan seorang pengusaha di bidang otomotif di Jakarta. Setelah usaha orangtuanya bangkrut, Edy sempat diminta pulang ke Indonesia.

Namun ia tidak mau dan memilih bertahan di Singapura dengan kehidupan ala kadarnya. "Hingga akhirnya di tahun 2005, saya memutuskan membuka usaha di bidang kuliner," ujarnya.

Edy sengaja memilih menu utama ayam penyet lantaran suka sekali dengan ayam penyet. Setiap pulang ke Indonesia, pasti menu makanan yang dicari adalah ayam penyet. Saat itu, di Singapura belum ada restoran Indonesia yang menjual ayam penyet.

Insting bisnisnya pun jalan. Tanpa pikir panjang, ia lalu membuka gerai ayam penyet di Singapura. Edy mengklaim, Dapur Penyet merupakan restoran Indonesia pertama yang menyajikan menu penyet.

Gerai pertamanya buka di kawasan Jurong Point yang merupakan salah satu area pusat perbelanjaan terbesar di Singapura. Saat itu, restorannya masih konter kecil. Tapi karena letaknya strategis dan banyak dilewati orang, gerai ayamnya ini pun ramai dikunjungi orang.

"Di kawasan Jurong itu tidak jauh dari Orchard. Apalagi Jurong itu banyak mal dan tentunya banyak orang Indonesia. Ya tentu yang sering makan orang Indonesia," kata dia.
Namun lama-lama, bukan hanya orang Indonesia yang datang.

Banyak juga warga negara lain, seperti Singapura dan turis asing mampir. Edy bilang, bisnis kulinernya ini bisa menghasilkan omzet hingga miliaran rupiah per bulan.

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×