kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sukses produksi sepatu pria merek Brodo (1)


Kamis, 13 November 2014 / 15:23 WIB
Sukses produksi sepatu pria merek Brodo (1)


Reporter: Rani Nossar | Editor: Havid Vebri

Sepatu merupakan produk fesyen  yang tak pernah sepi peminat. Lantaran permintaannya tinggi, bisnis pun semarak. Banyak pengusaha sepatu berhasil meraih sukses dari bisnis alas kaki ini. Salah satunya adalah Muhammad Yukka Harlanda yang mengusung merek Brodo di Bandung, Jawa Barat.

Sepatu khusus pria buatannya ini sudah kesohor, mulai dari mahasiswa, eksekutif muda hingga kalangan artis. Merintis bisnis dari nol, kini Yukka berhasil mengantongi omzet lebih dari Rp 300 juta per bulan.

Yukka sendiri mengaku tak menyangka bakal sukses di bisnis ini. Saat merintis bisnis sepatu di tahun 2010, Yukka masih berstatus mahasiswa tingkat akhir di Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung (ITB).

Sebagai mahasiswa, ia ingin memiliki penghasil sendiri. Dari situ ia lalu terdorong untuk terjun ke dunia bisnis. Ide merambah bisnis sepatu didapat setelah ia kesulitan mencari sepatu ukuran 46 yang sesuai dengan ukuran kakinya. "Dari situ, saya lalu kepikiran bikin sepatu sendiri," katanya.

Kini Yukka, memiliki 100 karyawan yang membantunya memproduksi sepatu merek Brodo. Dengan kapasitas 5.000 pasang sepatu per bulan, Yukka  berhasil memasarkan sepatunya mulai dari Sumatra hingga Papua.

Harga sepatu Brodo bervariasi, mulai dari Rp 250.000 hingga Rp 800.000 per pasang. Pembeli bisa memilih sepatu yang terbuat dari bahan kanvas, karet, hingga kulit.  

Selain sepatu, Brodo juga memproduksi berbagai kebutuhan fesyen pria lainnya. Di antaranya ikat pinggang dan pakaian. Lokasi pembuatan sepatu dan aneka aksesori pria ini berada di Bandung. Untuk memproduksi sepatu dan aneka aksesori sebanyak itu, ia membutuhkan lebih dari 15.000 feet bahan baku kulit atau pun bahan kanvas setiap bulan.

Bahan baku itu diperoleh dari berbagai daerah, seperti Bogor, Serang, dan Garut. Kendati sudah dibantu banyak karyawan, Yukka masih sering terlibat dalam proses produksi, terutama menentukan desain sepatu yang akan diproduksinya.

Yukka mempekerjakan beberapa orang yang khusus menangani desain ragam produknya. Desain sepatu Brodo tergolong bersifat timeless, sehingga dalam kurun waktu lima tahun pun, sepatunya masih terlihat bagus dan tidak ketinggalan zaman.

Untuk penjualan produk sepatunya, Yukka telah membuka toko di Bandung dan Jakarta. Rencananya, ia juga akan membuka toko di lima kota besar lainnya di Pulau Jawa. Ini dilakukan demi menjangkau pasar yang lebih luas lagi.

Setelah empat tahun berdiri, penjualan Brodo dari tahun ke tahun tumbuh dan meningkat. Ia menghitung, sejak penjualan pertamanya pada tahun 2010, omzetnya saat ini telah meningkat menjadi sekitar 16 kali lipat.

Penjualan di semester kedua tahun ini, misalnya,  relatif melejit dari setahun sebelumnya. Bahkan pada bulan Juli dan Agustus, penjualan bisa melebihi 6.000 pasang sepatu.

Menjelang akhir tahun seperti sekarang penjualan juga cenderung meningkat. Ia mengaku, kadang karyawannya sampai kewalahan menerima pesanan.  

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×