kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tahan banting, Masamo cepat berkembang biak (2)


Kamis, 28 Maret 2013 / 13:26 WIB
Tahan banting, Masamo cepat berkembang biak (2)
Proyeksi inflasi terus naik hingga tutup tahun 2021. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Dupla Kartini

Cara budidaya lele masamo tidak jauh berbeda dengan jenis lele lainnya. Justru, beberapa peternak meyebut, lele masamo lebih mudah dibudidayakan, daya tahan tubuhnya lebih bagus. Perlakuan yang tepat menjadi kunci utama kesuksesan beternak lele masamo.

Salah seorang pembudidaya, Abdul Chafid menuturkan, kondisi air sudah pasti wajib diperhatikan jika beternak ikan. Kandungan amoniak tidak boleh melebihi batas. Patokannya cukup mudah, jika air sudah menimbulkan bau tidak sedap, maka harus segera diganti air baru supaya tidak menimbulkan penyakit. “Kalau kandungan amoniak tinggi, DO (kandungan oksigen terlarut) terlalu rendah,” jelas Chafid.

Cara memberi pakan pun terbagi tiga tahap. Achmad Ananto menjelaskan, ketika masih dalam masa pembibitan atau benih baru menetas dari telur, pakan yang diberikan berupa cacing sutra. Frekuensi pemberian pakan berkisar 5-6 kali dalam sehari. Masa ini berlangsung selama dua minggu.

Pada tahap masa pembesaran larva, pakan yang tepat berupa pelet butiran yang tidak terlalu besar. Frekuensi pemberian pakan 4 kali sehari, selama 2-3 minggu.

Setelah masa itu, maka lele sudah memasuki masa dewasa atau proses penggemukan hingga siap dipanen. Chafid menambahkan, pada periode ini, lele sebaiknya diberi makan dua kali dalam sehari, yaitu pada jam 8 pagi dan jam 8 malam. Pakannya berupa pelet pabrikan yang memiliki kandungan protein berkadar 31% sampai 33%.

Jam tersebut tepat untuk memberi makan lele, lantaran suhu udara sedang mengalami perubahan dari dingin ke panas (pukul 8 pagi) dan dari panas ke dingin (pukul 8 malam). "Beri lele makan sebanyak-banyaknya, hingga lele berhenti makan," ujarnya.

Total dibutuhkan waktu dua bulan mulai dari proses pembibitan hingga lele siap panen. Bandingkan dengan jenis lele lainnya yang butuh waktu tiga bulan.

Lele masamo juga dikenal lebih produktif dalam bereproduksi. Kata Achmad, semua jenis lele rata-rata bisa menghasilkan 800.000 telur sekali bertelur. Namun, tingkat keberhasilan menetas untuk jenis lele masamo bisa mencapai 60%. "Lele jenis lainnya paling di bawah 50%," terangnya.

Proses reproduksi atau pembuahan lele membutuhkan waktu khusus, tak bisa sepanjang musim. Masa puncaknya, saat perpindahan musim kemarau ke musim penghujan. Namun, karena kondisi tersebut sulit didapatkan dalam kurun waktu setahun.

Achmad memiliki ekosistem buatan di kolam, yang bisa menghasilkan nuansa cuaca itu. Saat pembuahan terjadi, volume air harus disesuaikan dengan bobot lele indukan  agar sperma yang dihasilkan tak terlalu encer, karena volume air yang terlalu banyak.  (Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×