kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahan segala cuaca, sikas mudah dikembangkan (2)


Kamis, 10 Oktober 2013 / 12:42 WIB
ILUSTRASI. Manfaatkan Promo Indodana Paylater s.d 24 Juni, Diskon Tiket Liburan Hingga Rp1 Juta


Reporter: Revi Yohana, Marantina | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Sikas naga tergolong tanaman yang bandel. Tanaman bernama latin Cycas affinity rumphii ini relatif tahan di berbagai cuaca dan tak butuh perawatan terlalu banyak.

Meski pun habitat aslinya dari daerah pantai, sikas naga juga berkembang baik di daerah dataran tinggi. "Saya pernah menanam sikas naga di Bandung, hasilnya juga tetap bagus," kata Andi Marthen (41), pemilik Belantara Nursery di Bogor, Jawa Barat.

Hal tersebut dibenarkan Dedy Soedarmanto, pemilik Wijaya Puspana Flower di Indramayu, Jawa Barat. Menurutnya, sikas naga tergolong tanaman yang mudah beradaptasi dengan berbagai jenis lingkungan dan kondisi cuaca. "Tanaman ini tidak rewel dan kemampuan beradaptasinya tinggi," ujar Dedy.

Satu saja kelemahannya, yakni masa pertumbuhannya yang sangat lambat. Dalam satu tahun, tanaman ini hanya bisa tumbuh sekitar 1 centimeter (cm). Itu juga yang membuat stok tanaman ini terbatas di pasaran.

Perbanyakan tanaman sikas naga bisa dilakukan dari biji. Andi bilang, ukuran biji sikas naga sebesar kelereng. Setelah biji disemai dan daun mulai tumbuh, bibit dipindah ke media tanam. "Medianya merupakan campuran tanah dan pupuk kandang, dan media tanam jangan kena air," ujarnya.

Jika bukan dikembangkan dari biji, misalnya mengambil dari alam aslinya dan dipindahkan ke lingkungan yang berbeda, memang perlu perlakuan masa adaptasi. Tujuannya agar bisa menyesuaikan dengan iklim baru.

Dedy mengaku, kerap mengambil sikas naga dari kawasan Kuningan, Jawa Barat dengan lingkungan berkapur. Setelah dibawa ke wilayah Indramayu, sikas naga perlu adaptasi selama satu hingga dua minggu. "Jika baru diambil dari alam, kami melakukan masa adaptasi dengan membuat media tanam yang menyerupai dengan kondisi tanah di alam aslinya," ujar Dedy.

Caranya, dengan menaruh pohon sikas pada media khusus, yakni sebuah karung dengan media tanah dicampur kandungan kapur cukup tinggi. Di media tanam buatan itu, tanaman dibiarkan sampai muncul tunas dan akar. "Itu berarti dia sudah bisa beradaptasi di lingkungan baru," jelas Dedy.

Meski tahan terhadap segala cuaca, sikas naga jauh lebih baik ditanam di tempat daerah dataran rendah dengan iklim kering. Sikas naga juga tidak boleh terkena terik matahari langsung. Pasalnya, sinar matahari bisa menghambat pertumbuhan tanaman purba ini.

Makanya, disarankan menanam sikas di tempat terlindung. Untuk perawatan, bisa diberikan pupuk tiga bulan sekali. Untuk penyiraman tidak perlu dilakukan setiap hari. "Cukup tiga hari sekali," ujarnya. (Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×