kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,33   -6,02   -0.65%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun 2018 menjadi tahun penting bagi startup


Jumat, 22 Desember 2017 / 05:15 WIB
Tahun 2018 menjadi tahun penting bagi startup


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan rintisan (startup) diprediksi tetap akan berkembang di tahun depan. Asosiasi Modal ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo) memprediksi tahun 2018 menjadi tahun penting bagi startup.

Ketua Asosiasi Modal ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo) Jefri R. Sirait menjelaskan bisnis startup tetap menjadi atraktif karena menarik dari sisi inovasi dan pertumbuhan bisnisnya.

Menurutnya kecenderungan dari beberapa valuasi sebuah startup cukup baik dan menjadi tantangan bagi para investor di tahun depan untuk melihat bisnis apa yang potensial. "Tercermin dengan salah satu exit strategy lewat IPO sudah terjadi dan akan berkembang," kata Jefri kepada Kontan.co.id, Kamis (21/12).

Menurutnya dari sektor Financial Technology (Fintech) Payment dan Lending akan menjadi makin penting di dunia startup Indonesia. Namun beberapa sektor penting seperti kesehatan, pendidikan juga menurutnya kian menarik untuk diberi modal tambahan.

Ditambah SaaS (software as a service) juga menarik karena menjawab kebutuhan UKM. Serta data analytics diprediksi juga akan berkembang di Indonesia. "Karena kelihatannya pemain di sini mulai melihat adopsi yang signifikan di pasar," kata Jefri.

Sementara mengenai perubahan filter atau screening dalam membiayai perusahaan rintisan tahun depan, Jefri menjawab tidak ada perubahan.

Pihak anggotanya tetap mengecek untuk startup yang bisa membuktikan bahwa tim yang dipunya merupakan yang terbaik di bidangnya, berada di sektor yang cukup bermakna. "Tentunya punya market fit yang bisa dilihat di traction yang signifikan," lanjutnya.

Mengenai lanskap perubahan skema dan sistem pendanaan tahun depan, Jefri menjelaskan sekarang mulai banyak investor asing yang masuk ke Indonesia terutama dari China. "Kami harus lihat apa ini akan merubah landscape Indonesia," lanjutnya.

Namun Jefri melihat startup seperti Kioson and MCASH membuktikan IPO adalah salah satu alternatif yang bisa dipakai di Indonesia. Sehingga di masa depan nanti akan ada perusahaan startup yang akan IPO lagi dengan fundamental perusahaan yang mumpuni.

Namun secara mayoritas pendanaan masih penyertaan ekuitas namun juga akan ada lewat convertible notes. "Seed dan Series A tetap paling banyak dari segi tahapan," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×