kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tangkap laba dari museum tipuan mata


Kamis, 25 Februari 2016 / 18:37 WIB
Tangkap laba dari museum tipuan mata


Reporter: Dian Sari Pertiwi, J. Ani Kristanti | Editor: S.S. Kurniawan

Berbagai tren yang ada di luar negeri seringkali menular Indonesia. Tak terkecuali tren dalam bisnis pariwisata.

Objek-objek wisata yang menjadi buah bibir dan ramai oleh pengunjung juga punya potensi untuk dikembangkan di negeri ini.  Maklum, virus jalan-jalan (travelling) semakin menjangkiti masyarakat negeri ini.

Bukan cuma jalan-jalan, mereka juga tak akan melewatkan kesempatan untuk berfoto atau mengambil gambar. Selain disimpan sebagai kenangan, boleh jadi, foto-foto itu juga akan meramaikan akun media sosial miliknya.

Kedua kondisi inilah yang mendorong FX Petrus Kusuma mendirikan De Mata, museum tiga dimensi (3D) di Yogyakarta. Seperti penuturan Warli, Marketing PT De Mata, ide membuat museum 3D ini berawal dari pengalaman Petrus yang sering bepergian ke luar negeri dan melihat beberapa museum 3D di sana.

Kebetulan di Indonesia belum terlihat museum ini. Sementara di sejumlah negara, sebut saja Jepang, China, Hongkong, Singapura, dan Korea, museum serupa telah lebih dulu hadir.

Pada 22 Desember 2013 silam, Petrus membuka De Mata Tric Eye Museum di XT Square Yogyakarta. Museum ini menghadirkan 120 gambar 3D dengan berbagai tema.

Misalnya, tema objek wisata di luar negeri, seperti Tembok China, Menara Eifel, balon udara di Turki. Selain itu, tentu saja, objek wisata populer di dalam negeri juga tak terlewatkan. Lalu, ada juga gambar-gambar dengan tema kartun, flora, dan fauna.

Tak hanya Petrus yang tertarik mengadopsi konsep museum 3D di Indonesia, museum serupa juga hadir di Bali, akhir 2015 lalu. Museum 3D terbaru di Bali ini berjuluk Fantasia 3D Art Museum.

Wayan, Manager Fantasia 3D Art Museum, mengatakan, museum ini dimiliki oleh seorang seniman ekspatriat yang menggandeng orang lokal. Mereka melihat, potensi bisnis museum tiga dimensi ini cukup bagus di Pulau Dewata.

Lantaran pemilik merupakan seorang seniman, museum 3D ini berkonsep seni. Jadi, seluruh objek yang ada merupakan lukisan hasil imajinasi para seniman yang terlibat di dalamnya. Tak ada gambar-gambar yang merupakan replika dari objek wisata yang telah ada.

Mengiringi riuhnya industri pariwisata tanah air, potensi bisnis museum 3D ini cukup besar di Indonesia. Apalagi, semarak media sosial kian meningkatkan semangat seseorang untuk berfoto, baik seorang diri atau bersama teman-teman. 

Dus, masih besar peluang untuk menimbrung tren bisnis museum 3D ini. Jelas, modal yang dibutuhkan untuk mendirikan museum ini tak mungil.

Sebagai salah satu tempat wisata, museum membutuhkan ruang yang luas. Jika Anda tak ingin bangunan berdiri sendiri, museum bisa didirikan dalam sebuah pusat keramaian atau mal. Seperti De Mata yang berdiri di pusat belanja, XT Square maupun Surabaya Town Square.

Setelah mendapatkan lokasi yang tepat, hal terpenting dalam museum ini adalah mewujudkan objek gambar tiga dimensi. Pilihan gambar atau objek tentu menjadi pertimbangan masing-masing pemilik atau manajemen sesuai dengan konsep yang ingin ditonjolkan pada museum. 

Nah, untuk mewujudkan objek itu, bisa dilakukan dengan berbagai cara. Wayan bilang, Fantasia menggunakan desainer grafis untuk mewujudkan semua gambar dalam bentuk tiga dimensi.

Selanjutnya, gambar itu dicetak dengan teknik digital printing. Seniman akan menyempurnakannya sehingga objek terkesan nyata.

Oleh karena itu, Wayan mengungkapkan, pemain di bisnis ini harus punya koneksi yang bagus dengan seniman sehingga bisa mewujudkan gambar  yang benar-benar berkesan nyata.

Meski enggan mengungkap angka pasti besarnya modal, Wayan bilang, dana untuk membuka museum 3D mulai dari Rp 100 juta. “Nilai modal tergantung dari besar atau kecil museum dan seberapa pandai orang yang handle bisnis,” jelas dia.

Nah, apakah Anda punya ide cemerlang tentang objek untuk diwujudkan dalam museum tiga dimensi ini? 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×