Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Tantangan yang dihadapi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam negeri di tahun ini diperkirakan tak lebih ringan ketimbang tahun lalu. Diharapkan, pengusaha UMKM sebagai pelaku bisnis bisa mengambil keputusan tepat dalam mengembangkan bisnis pada era bebas.
FX Sri Martono, Pengurus Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) dalam pembukaan seminar makroekonomi Kondisi, Peluang dan Tantangan Ekonomi 2015 bagi UMKM Indonesia, hari ini (5/3) mengungkapkan, pengusaha UMKM terpapar oleh kondisi ekonomi global.
“Salah satunya adalah karena kondisi perekonomian di kawasan Eropa yang belum membaik, sehingga memicu penurunan pangsa pasar bagi produk-produk yang dihasilkan negara di kawasan Asia seperti Indonesia,” ujar Sri Martono.
Karena tantangan ini, menurut Sri Martono, pengusaha UMKM perlu memiliki keberanian dalam menerapkan rencana dan membuat keputusan yang didukung dengan penguasaan kompetensi dan data serta informasi yang akurat,” tambah Sri martono.
Selain itu, para UMKM Indonesia harus memiliki optimisme yang tinggi dalam menghadapi perekonomian 2015 yang bertepatan dengan dimulainya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
Aviliani, Pengamat Makro Ekonomi menekankan bahwa, rata-rata orang Indonesia suka dengan hal yang baru. Makanya para UMKM di Indonesia harus mengetahui selera konsumen dan tidak berhentikan melakukan inovasi.
Para pelaku UMKM juga perlu memiliki sertifikasi dan SDM yang memiliki terampilan. Dan banyak cara untuk meningkatkannya. Diantaranya adalah dengan berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan yang mendukung pengembangan UMKM.
Dalam seminar yang dilaksanakan di Gedung Auditorium PT Astra International Tbk ini, YDBA ingin mengajak sekitar 250 mitra usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang hadir untuk mengetahui lebih dalam mengenai kondisi dan prospek ekonomi Indonesia pada tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
