kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tawaran maksimal dari gerai sosis besar


Selasa, 23 Mei 2017 / 17:30 WIB
Tawaran maksimal dari gerai sosis besar


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Sosis sudah menjadi kudapan yang akrab di lidah masyarakat Indonesia. Olahan daging yang dicetak dalam bentuk lonjong ini disuka oleh semua kalangan. Mulai anak-anak hingga orang dewasa. Kondisi ini juga yang mendorong banyaknya tawaran kemitraan usaha.

Salah satu pemain yang gencar menawarkan kemitraan adalah Zulkifli Rahmat yang mengusung brand Sosis Djava di Jawa Timur. Dalam bisnis ini, Zulkifli fokus menjajakan sosis berukuran besar atau sering disebut sosis jumbo yang penyajiannya dengan cara ditusuk.

Zulkifli mulai membesut Sosis Djava sejak 25 Maret 2015. Satu tahun bisnis berjalan, Zulkifli baru mantap menawarkan kemitraan usaha. Saat ini, mitra Sosis Djava berjumlah 17 gerai yang tersebar di Kabupaten Tubang, Malang, Tulungagung, dan Nganjuk, Jawa Timur.

Kemitraan Sosis Djava terdiri dari dua paket. Pertama, paket yang dilengkapi dengan booth seharga Rp 2,5 juta. Kedua, paket tanpa booth seharga

Rp 1,8 juta. Masing-masing paket dilengkapi dengan peralatan lengkap siap jual, seperti kompor, wadah penyajian, dan lainnya. Mitra juga mendapat pasokan bahan baku sebanyak 72 tusuk sosis.

Tidak ada sistem royalty fee dalam kerjasama kemitraan ini. Namun, mitra wajib membeli bahan baku seperti sosis dari pusat. Mitra bisa membeli sosis seharga Rp 70.000 sampai dengan Rp 75.000 untuk satu pack sosis yang berisi 12 tusuk sosis.

Sosis Djava menawarkan tiga varian sosis jumbo, yaitu rasa keju, original, dan lada hitam. Zulkifli mengklaim, Sosis Djava memiliki rasa sosis yang khas. Bentuknya juga unik karena  akan menggembung besar ketika dimasak.

Dari pusat, Sosis Djava dijual seharga Rp 12.000 per tusuk. Zulkifli memperkirakan, rata-rata mitra bisa mengantongi omzet minimal  Rp 360.000 per hari. Target itu bisa tercapai asalkan mitra bisa menjual minimal 30 tusuk dalam sehari.

Setelah dikurangi biaya bahan baku, gaji karyawan, sewa tempat dan biaya operasional lainnya, mitra diperkirakan bisa balik modal dalam satu hingga dua bulan.                          

Agar target tersebut tercapai, mitra disarankan memilih lokasi berjualan di tempat-tempat strategis yang ramai lalu lalang orang. Usaha ini cukup menyewa tempat seluas 2x3 meter persegi dengan satu orang karyawan. Lantaran masih menjanjikan, Zulkifli optimistis mitra usahanya terus bertambah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×