kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tren e-commerce 2018 versi riset Priceza


Senin, 05 Februari 2018 / 19:38 WIB
Tren e-commerce 2018 versi riset Priceza
ILUSTRASI. Shopback


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan teknologi terutama yang menyangkut e-commerce semakin berkembang pesat. Sebagai mesin pencari belanja dan platform pembanding harga produk, Priceza.co.id telah mengumpulkan data riset tentang kebiasaan belanja online konsumen Indonesia. Riset ini dirangkum dari tanggal 1 Januari hingga 31 Desember 2017.

Dari data yang dihimpun oleh Priceza, terdapat sekitar 4,5 juta lebih kunjungan dan pengguna aktif Priceza.co.id setiap bulan. CEO dan Co-Founder Priceza Group, Thanawat Malabuppha mengatakan, tren e-commerce di tahun 2018 ini akan mengarah ke User Generated Content (UGC) yang sedikit banyak juga berkaitan dengan kebiasaan konsumen Indonesia yang senang membanding-bandingkan tersebut.

"Contohnya, membaca ulasan (review) atau testimonial dari pengguna nyata yang kemudian mempengaruhi keputusan membeli," kata Thanawat dalam keterangan pers, Kamis (5/2).

Dari data yang sama, dijelaskan bahwa pakaian dan perlengkapan fesyen adalah kategori paling populer di Indonesia sepanjang tahun 2017, dengan jumlah 27% dari total klik yang masuk. Jumlah ini diikuti oleh kategori otomotif (16%) dan smartphone (12%). Sementara bila dilihat dari jenis kelaminnya, konsumen wanita memiliki persentase lebih sedikit, yaitu 35.5% dan konsumen pria sebanyak 64,5%.

Dari tiga kategori terpopuler tersebut, ada pola belanja yang bisa diketahui. Konsumen Indonesia biasanya mengunjungi situs dan aplikasi Priceza untuk mencari produk atau merek tertentu dan mereka tidak langsung menuju toko online untuk membeli, melainkan membandingkannya dengan produk sejenis, atau merek lain terlebih dahulu.

Konsumen Indonesia banyak menghabiskan waktu untuk melakukan kebiasaan membanding-bandingkan harga dan produk sebelum memutuskan untuk membeli. Berdasarkan data Priceza, jumlah rata-rata uang yang dihabiskan oleh konsumen dalam sekali transaksi online adalah Rp 820.000.

Data Priceza juga menunjukkan, sepanjang tahun 2017, terdapat berbagai ulasan produk yang dibuat oleh pengguna. Ulasan ini dibuat berdasarkan pengalaman mereka selama menggunakan produk yang telah dibeli tersebut.

Dari sini, akan timbul rasa percaya dari calon konsumen yang berakhir dengan pembelian. Berdasarkan A/B test yang dilakukan, produk dengan ulasan, memiliki jumlah click through rate (CTR) lebih tinggi (57%) dibandingkan dengan produk yang sama tanpa ulasan.

Melihat kenyataan ini, Priceza memprediksikan bahwa jumlah pembelanja online di Indonesia tidak akan menunjukkan penurunan dalam waktu dekat ini, malah peluang untuk melewati jumlah di tahun 2017 sangat mungkin terjadi.

Priceza juga berencana untuk mengembangkan Big Data guna memenuhi kebutuhan pengguna. sekaligus menciptakan pengalaman berbelanja online yang berbeda melalui pencarian dan perbandingan produk dan harga yang mudah.

Selain itu, pengembangan database juga menjadi penting untuk memberikan laporan seakurat mungkin kepada toko-toko online dan partner. Hal ini akan dapat menciptakan ekosistem e-commerce yang adil, baik untuk pembeli dan penjual.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×