kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45932,66   5,02   0.54%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tupai terbang, permintaannya melayang tinggi (1)


Jumat, 17 Juni 2011 / 16:21 WIB
Tupai terbang, permintaannya melayang tinggi (1)


Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Tri Adi

Indonesia terkenal sebagai salah satu tempat bermukim banyak satwa yang unik dengan kemampuan istimewa. Salah satu satwa itu adalah tupai terbang. Dalam lima tahun terakhir, permintaan para penghobi akan jenis hewan mamalia ini meningkat cukup pesat.

Tupai terbang atau flying squirrel (Hylopetes winstoni) merupakan hewan berkemampuan istimewa. Ia adalah satu-satunya jenis tupai yang bisa melayang terbang di udara.

Keistimewaan ini didukung perangkat glider, yakni lapisan kulit di sisi kiri dan kanan yang menghubungkan kaki depan dan belakang binatang tersebut. Saat si tupai meregangkan keempat kakinya, lapisan kulit ini pun terkembang bagai sayap burung. Keberadaan selaput inilah yang membuatnya mampu melayang di udara.

Tupai pun menggunakan kemampuan ini untuk berpindah tempat dari satu pohon ke pohon yang lain. Lalu, ekornya yang cenderung luwes menjadi pengendali arah penerbangannya.

Catatan rekor ketinggian jelajah si tupai penghuni belantara Asia, Eropa dan Amerika Utara ini juga luar biasa. Mereka bisa terbang hingga ketinggian 50 meter.

Hanya, tupai yang mendiami hutan di Asia mempunyai ukuran lebih kecil, yakni panjang tubuh 20 cm dengan ekor 15 cm. Bobot terberat tubuhnya maksimal 2,5 kilogram.

Tupai ini memiliki mata membulat yang besar dan cakar tajam di ujung jemarinya. Hewan pengerat yang suka bersuara ribut ini juga punya banyak ragam warna. Umumnya, paduan bulu cokelat dan abu-abu.

Tapi ada varian lain, yakni abu-abu secara keseluruhan atau bulu merah kecoklatan di bagian atas dan putih kotor atau krim cerah di bagian bawahnya. Warna-warna ini menjadi bagian dari sistem pertahanan dan penyamaran di alam liar.

Menurut Angga Bima, penjual tupai terbang di Bandung, permintaan akan hewan lucu ini terbilang meningkat dari tahun ke tahun. Awal tahun ini, ia menjual 10 hingga 20 ekor per bulan. Kini, penjualannya sudah mencapai 100 ekor per bulan.

Banderol harga tupai terbang berumur satu tahun berkisar antara Rp 100.000 hingga Rp 150.000 per ekor. "Per bulan saya bisa meraih omzet Rp 12 juta," ujarnya.

Angga biasanya melayani pemesanan dari Jakarta, Bandung, Semarang dan beberapa kota di Sumatra dan Kalimantan. Para konsumen biasanya memesan via telepon dan Angga mengirimkannya lewat paket.

Hewan ini diminati karena selain bentuknya yang unik, ia termasuk hewan yang manja dan menggemaskan. Kalau sudah akrab dengan pemiliknya, ia bisa mengenali aroma tubuh si pemilik, sehingga meski suka melayang dan loncat dari pohon ke pohon, ia bisa kembali ke tempat majikannya kapan saja.

Tupai ini mengandalkan sumber makanan berupa berbagai jenis tanaman, biji-bijian, kacang-kacangan, dedaunan, ranting muda, pucuk tanaman, bunga dan akar-akaran. Sebagai selingan, tupai juga bisa makan aneka serangga, telur, cacing, burung-burung kecil dan hewan lain yang ukuran tubuhnya kecil. "Sesekali juga, tupai terbang akan menyeret bangkai," ujar Angga.

Menurut Sunaryo, yang baru menjual tupai sejak tiga tahun lalu, permintaan meningkat karena masyarakat mulai mengetahui keunikan dan wajah imut hewan ini. "Mereka yang membeli tupai ini biasanya berumur 30 tahun ke bawah," ujarnya.

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×