kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Upaya Kemperin bangkitkan sentra IKM logam Bugangan


Sabtu, 07 April 2018 / 15:25 WIB
Upaya Kemperin bangkitkan sentra IKM logam Bugangan


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian tengah berupaya membangkitkan kembali kejayaan sentra industri kecil dan menengah (IKM) penghasil produk logam di Semarang, Jawa Tengah khususnya yang berlokasi di Kelurahan Bugangan. Sejak tahun 1970-an, pusat pengrajin logam di kota Semarang itu memberikan kontribusi signifikan pada kemajuan IKM logam dalam negeri dan kesejahteraan ekonomi masyarakat.

“Di sentra logam Bugangan ini terdapat 56 IKM yang memproduksi mesin pengolahan pangan dan peralatan rumah tangga, bahkan sudah ada yang mampu membuat mesin cuci dan ekskavator mini,” kata Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih dalam siaran pers, Sabtu (7/4).

Gati bilang, Sentra IKM logam di seluruh Indonesia ada  sebanyak 390-an, dengan total penyerapan tenaga kerja lebih dari 13.000 pengrajin.

Saat ini di Jawa Tengah terdapat sekitar 20 sentra IKM logam yang tersebar di beberapa wilayah seperti Klaten, Boyolali, Purbalingga, Pati, Tegal dan Kudus. Produk-produk unggulan dari mereka sudah ada yang dipasok untuk memenuhi kebutuhan komponen bagi perusahaan manufaktur besar di Indonesia, seperti sektor industri otomotif.

“Dahulu, Bugangan terkenalnya disebut sebagai daerah industri kalengan,” ucap Gati. 

Pasalnya di sentra tersebut, menghasikan produk ember seng, kompor minyak, panci, dandang, oven, bahkan gerobak sampah. Seiring perkembangan zaman, ada pengrajin yang berinovasi membuat mesin cuci berukuran besar. “Harga mesin cucinya lebih murah dari produksi industri besar, juga hemat listrik,” imbuhnya.

CV. Mutiara Cemerlang, IKM logam Bugangan milik Muchamad Nashirin yang menghasilkan mesin cuci ini mampu meraih omzet penjualan sampai Rp 200 juta per bulan dengan jumlah tenaga kerja sembilan orang. Mereka memenuhi pesanan sebanyak 817 pelanggannya yang berasal dari seluruh Indonesia.

Selain itu, Alberindo atau Alat Berat Indonesia, IKM logam milik Kasmin Riyadi yang telah berdiri sejak tahun 2016 ini berhasil menciptakan ekskavator mini. Dengan mempekerjakan lima orang karyawan, Kasmin membuat alat berat yang memiliki bobot sebesar 500 kilogram itu bisa diselesaikannya dalam waktu satu sampai dua bulan.

Dalam memenuhi komponen bahan baku utama seperti motor hidrolik dan perangkat kabel, Kasmin mendapatkannya dari Polandia dan Italia, sedangkan besi kerangkanya asli Indonesia. Satu unit ekskavator mini atau bertipe PC 70 ini dibanderol dengan harga Rp 250 juta. Jika dibandingkan dengan produk impor sejenis, ekskavator yang dinamai Kasmino ini harganya lebih murah 50%.

Gati memberikan apresiasi terhadap inovasi-inovasi yang telah dilakukan oleh para pelaku IKM nasional, termasuk pengrajin logam Bugangan. Bahkan, pihaknya akan berupaya memfasiitasi ekskavator Kasmino bisa ikut dipamerkan pada ajang GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018, Agustus mendatang.

“Dalam waktu dekat, ekskavator buatan Kasmin ini akan kami pamerkan dalam GIIAS 2018, agar para pengunjung dapat mengetahui produk inovasi buatan anak bangsa sehingga bisa dikenal baik nasional maupun mancanegara,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×