kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Usaha busana menyusui masih terbuka lebar


Selasa, 01 Desember 2015 / 15:30 WIB
Usaha busana menyusui masih terbuka lebar


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Tri Adi

Bagi sebagian wanita, tampil cantik dengan busana yang dikenakannya tidak hanya pada momen tertentu. Pada saat menyusui sang buah hati, wanita juga membutuhkan penampilannya tetap cantik dan menarik. Fenomena ini membuka peluang bisnis busana ibu menyusui. Seorang pelaku usaha di bisnis ini bisa meraup omzet hingga Rp 50 juta per bulan.

Kreativitas dan jeli melihat peluang pasar memang jadi kunci sukses sebuah bisnis. Tak terkecuali hal ini berlaku bagi bisnis fesyen. Melihat tingginya jumlah kelahiran bayi di Indonesia, sejumlah pelaku usaha memanfaatkan ceruk pasar tersebut untuk mengadu peruntungannya di bisnis baju khusus ibu menyusui.

Maklum, bagi sebagian wanita, tampil cantik dengan busana yang dikenakannya tidak hanya pada momen tertentu. Pada saat menyusui sang buah hati dengan ASI eksklusif, wanita juga butuh tampil cantik dan menarik.

Nah, salah seorang pelaku usaha yang jeli melihat peluang bisnis baju menyusui adalah Adenita dan Nur Amalina. Dengan bendera usaha Emeno Nursing, Adenita dan Amalina merintis busana ibu menyusui sejak November 2011.

Ada berbagai busana ibu menyusui yang ditawarkan Emeno Nursing, seperti baju atasan, long dress, atau dress yang dibanderol berkisar
Rp 100.000-Rp 400.000 per potong. Dalam sebulan, ia dan Amalina bisa memproduksi 200-300 potong busana ibu menyusui. "Kalau pameran kita bisa buat 400 potong baju," ujar Adenita.

Adenita mengklaim, saat ini pelanggannya berasal berbagai kota besar di tanah air. Antara lain, di Jakarta, Purwokerto, Yogyakarta, Malang dan Manado. Bahkan, kata dia, ada juga pelanggannya yang berasal dari luar negeri, seperti Inggris.

Dari penjualan  busana ibu menyusui, Adenita mengaku bisa meraup omzet rata-rata Rp 40 juta-Rp 50 juta per bulan. Dari omzet sebesar itu, Adenita bisa membayar empat pegawai tetap dan 13 tenaga lepas (freelance) yang membantu usahanya.

Ke depan, lanjut dia, Emeno Nursing akan menjangkau pasar lebih luas. Salah satu strateginya adalah memasarkan produk lewat media sosial dengan membuat situs website. "Target ke depannya, kami akan melebarkan pasar luar negeri dan meningkatkan produksi baju sendiri," imbuh Adenita.

Pelaku usaha busana ibu menyusui lainnya adalah Margaretha Wadunuri yang mendirikan usaha brand Estila Mama. Saat ini, Estila Mama bisa memproduksi busana ibu menyusui hingga 300 potong per bulan.

Estila Mama menyediakan baju ibu menyusui dengan beragam bahan baku, seperti katun spandex, dan kombinasi batik. Margaretha membanderol produknya bervariasi, dari Rp 60.000 hingga Rp 190.000 per potong.

Saat ini, kata Margaretha, ia memasarkan produknya secara offline dan online di sejumlah media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Twitter. Dengan pemasaran melalui online, pelanggan Estila Mama bukan hanya berasal dari kota besar di Jawa, tapi sudah merambah ke Sumatra dan Papua.

Margaretha mengklaim, selama ini busana ibu menyusui yang diproduksi Estila Mama selalu laris di pasaran. Dari hasil penjualan  tersebut, Margaretha bisa mendulang omzet Rp 50 juta per bulan. Ke depan, ia juga akan meningkatkan kapasitas produksi untuk menggenjot omzet usahanya.           

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×