kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wangi aroma cuan bisnis Steaknation


Minggu, 12 Agustus 2018 / 12:05 WIB
Wangi aroma cuan bisnis Steaknation


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Steik adalah salah satu masakan barat yang punya banyak penggemar di Indonesia. Buktinya, bisnis steik mampu bertahan. Pemain baru juga banyak bermunculan.  

Steaknation merupakan salah satu gerai steik yang berdiri sejak 18 tahun silam. Wisnu Untung Budaya, pemiliknya, membuka gerai ini di Pasuruan, Jawa Timur. Kini, dia sudah membuka 20 cabang miliknya di berbagai kota di Indonesia.

Pada 2006, Wisnu pun mulai menawarkan kemitraan. Sampai sekarang, ada 55 unit gerai mitra yang dia buka. Semuanya ada di luar Pulau Jawa. "Kami melihat potensi bisnisnya di luar Jawa masih bagus karena persaingan tidak seketat disini (Jawa) dan daya beli masyarakatnya juga besar," jelasnya.  

Steaknation menyuguhkan 48 menu steik dan non-steik (burger, mi dan lainnya). Harganya mulai Rp 10.000 sampai Rp 45.000 per porsi.  

Wisnu mengklaim, kelebihan produknya adalah tidak menggunakan bahan pengawet. Semua sajian dimasak langsung di dapur tiap gerai.  

Steaknation menawarkan kemitraan dengan investasi sekitar Rp 80 juta. Fasilitas yang didapatkan mitra adalah penggunaan merek usaha, peralatan dapur lengkap, meja-kursi, bahan baku awal, pelatihan, sistem dan branding. Mitra cukup siapkan tempat seluar 50 m2.  

Kerjasama ini mengenakan biaya royalti sebesar 1,5% dari total omzet saban bulan. Untuk menjaga kualitas rasa produk, mitra wajib mengambil bumbu steik, mi, dan nasi goreng dari pusat.

Berdasarkan perhitungan Wisnu, rata-rata waktu balik modal mitra kurang dari satu tahun. Dengan catatan, total penjualan setiap harinya mencapai Rp 1,5 juta. Laba yang dapat dikantongi mitra sekitar 30%.

Hingga November, Wisnu akan membuka sekitar 16 gerai mitra. Gerai-gerai itu nantinya tersebar di Sumatra, Kalimantan, Mataram dan Jawa.

Djoko Kurniawan, Konsultan Usaha mengatakan, potensi bisnis steik kelas menengah bawah masih bagus. Pasalnya, segmen ini juga ingin makan seperti kelas diatasnya, tapi dengan harga terjangkau.

Hanya, jika banyak mitra di luar Jawa, yang harus diperhatikan adalah kualitas bahan baku, supaya tetap sesuai standar. Selain itu, kualitas layanan juga harus diperhatikan secara serius untuk kebaikan brand.

Semua usaha harus melakukan kegiatan marketing agar bisa menarik  konsumen baru. Kegiatan marketing yang dibuat harus menarik sesuai dengan pasar yang dituju.

Ia menilai, pasar kelas menengah bawa menyukai paket produk atau hadiah. Selain menarik konsumen baru dengan kegiatan marketing,  yang juga perlu diperhatikan adalah program untuk mempertahankan konsumen lama agar tidak berpaling.   

Steaknation
Jl Soragan 101, Ngestiharjo
Yogyakarta
HP. 081333133647

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×