kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wisata petik apel masih jadi buruan


Minggu, 24 Juni 2018 / 13:05 WIB
Wisata petik apel masih jadi buruan


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Jalan-jalan ke Malang tidak lengkap rasanya bila belum merasakan apel malang. Petani apel yang kebanyakan bermukim di kawasan Batu, tak hanya menyediakan apel segar siap konsumsi tapi juga wisata edukasi petik apel.

Kelompok petani apel KTMA merupakan salah satu penyedia jasa tersebut. Lahan seluas 3.000 meter persegi disediakan untuk lokasi petik apel. Seluruh pohon apelnya dalam kondisi siap panen.  

Para pengunjung diajak memetik apel langsung dari kebun petani. Tentu, setelah ada edukasi tentang teknik memetik buah apel yang benar dan mengenal varietas buah apel yaitu manalagi, rome beauty dan green smith.

Meski sudah eksis sejak lama, wisata petik apel ini masih saja jadi buruan wisatawan. Kebun petik apel ini banyak ditemukan di sepanjang jalan Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.

Heri, petani sekaligus pengurus KTMA mengatakan, banyak masyarakat yang ingin mengetahui seluk beluk apel dan merasakan memetik apel langsung dari pohonnya. Pada momen libur Lebaran tahun ini, jumlah pengunjung naik 30% dari tahun lalu. Jumlah rata-rata pengunjung yang datang saban harinya mencapai 500 orang. Mereka kebanyakan berasal dari Jakarta dan kota-kota lain di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Kami prediksi puncak keramaian pengunjung ini akan terjadi sampai 10 hari setelah Lebaran karena ini bersamaan dengan libur anak sekolah," katanya pada KONTAN, Senin (18/6).

Untuk menikmati wisata edukasi ini, kelompok tani KTMA memasang tarif masuk Rp 25.000 per orang. Para pengunjung akan mendapatkan welcome drink berupa sari apel, pemandu yang akan menjelaskan tentang tata cara memetik apel yang benar dan mengenal varietas apel yang tersedia, makan apel sepuasnya di lahan, dan memetik apel yang dapat dibawa sebagai oleh-oleh.

David Eko Hermanto, petani dan juga pengurus KTMA bilang, buah apel yang akan dibawa pulang akan ditimbang dan dikenakan harga Rp 25.000 sampai Rp 30.000 per kilogram.  

Lokasi wisata petik apel ini dibuka mulai dari pukul 06.00 WIB sampai dengan 17.00 WIB. Jangan khawatir kekurangan pemandu dan buah apel karena tersedia ribuan meter persegi lahan apel siap panen.

Eko mengatakan para kru sudah siap sejak pagi setelah subuh untuk menyambut para pengunjung  yang datang. Selama musim libur lebaran ini, lahan yang dibuka untuk petik apel tidak disemprot menggunakan pestisida sehingga aman untuk langsung di konsumsi.

Perlu diperhatikan, bila Anda ingin menggunakan jasa kelompok tani ini dapat menghubungi langsung melalui kantor pusat yang berada tepat di pertigaan taman rekreasi Selecta. Dari sana mereka akan memandu untuk ke lahan pertanian. Kemudian, para petani  akan mengantarkan Anda berkeliling di lahan apel. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×