kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Yuk, berburu sikat dan sapu di Cibiru (1)


Kamis, 21 Agustus 2014 / 17:10 WIB
Yuk, berburu sikat dan sapu di Cibiru (1)
ILUSTRASI. Simak jadwal lengkap MPL ID S11 pekan ke-4 & klasemen sementara pekan lalu


Reporter: Rani Nossar | Editor: Rizki Caturini

Selain terkenal dengan kuliner dan produk fesyen-nya, Bandung juga memiliki banyak sentra usaha lain yang mampu menggerakkan roda perekonomian lokal. Salah satunya adalah sentra produksi sikat dan sapu di Jalan Kosambi, Cibiru, Bandung Timur.

Berdiri sejak tahun 1970-an, sentra ini sudah kesohor hingga ke kota-kota lain di Jawa Barat maupun di luar Jawa Barat. Sentra ini memproduksi berbagai macam jenis sikat, mulai dari sikat rumahan hingga sikat untuk membersihkan mesin-mesin industri.

Hampir sebagian besar masyarakat Cibiru menggantungkan hidupnya dari usaha ini. Menurut cerita masyarakat sekitar, awalnya kerajinan ini muncul untuk memenuhi kebutuhan penduduk di sekitar Bandung Timur.

Namun, seiring permintaan yang terus meningkat, lambat laun makin banyak masyarakat yang ikut terjun ke usaha ini. Hingga saat ini terdapat lebih dari 11 unit usaha, baik skala kecil hingga besar.

Saat KONTAN berkunjung, sentra ini nampak ramai dengan aktivitas produksi. Banyak kendaraan pikap keluar masuk daerah ini guna mendistribusikan produk sikat dan sapu yang dihasilkan warga Cibiru.

Muhammad Farid (55), salah seorang pengrajin sikat di sentra ini mengaku, sudah merintis usahanya sejak 1997. Mengusung bendera usaha Berkah Teknik, ia termasuk pemain terbesar di Cibiru.

Selain memproduksi sikat dan sapu, ia juga menjual bahan baku. "Banyak perajin lain membeli bahan baku dari saya," katanya.
Menurut Farid, bisnisnya ini merupakan bisnis turun temurun. Ia sendiri mewarisi usaha ini dari orang tuanya yang sudah merintis sejak tahun 1974. "Saat itu masih kecil-kecilan," kata dia.

Dengan kerja kerasnya, ia berhasil mengembangkan bisnis tersebut. Ia memproduksi aneka sikat dan sapu yang biasa digunakan untuk membersihkan spare parts mesin-mesin industri tekstil.

Farid sendiri pernah bekerja di pabrik tekstik di Bandung. Saat itu ia melihat banyak pabrik tekstil membutuhkan sikat dan sapu untuk perawatan mesin.
Melihat peluang itu, ia akhirnya memutuskan untuk terjun ke dunia usaha dengan memproduksi sikat dan sapu untuk industri. Awalnya, fokus usaha orangtua hanya memproduksi sikat dan sapu untuk rumah tangga.

Produk sikatnya meliputi sikat stenter, sikat spiral, dan sikat botol untuk mesin tekstil dengan berbagai ukuran. Harganya bervariasi tergantung dari bahan baku.

Untuk sikat stenter dan spiral ukuran kecil dibanderol dengan harga Rp 45.000 per unit. Sementara ukuran besar dihargai hingga Rp 700.000. "Itu ukuran sikatnya sebesar tiang listrik," ujarnya.

Dari usaha ini, ia bisa mengantongi omzet hingga Rp 70 juta dalam sebulan. Pengrajin lainnya Wahyuni (37). Ia terjun ke usaha ini sejak tahun 2001.
Berbeda dengan Farid, Wahyuni lebih banyak membuat sikat dan sapu untuk kebutuhan rumah tangga. Misalnya sikat dorong dan sikat panjang untuk membersihkan kamar mandi, sapu ijuk. Kadang ia juga membuat keset ijuk tergantung permintaan. Namun produksi paling besar adalah sikat dorong.         n

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×