kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Zimplistic, pencipta mesin roti pipih pintar


Sabtu, 20 Januari 2018 / 08:05 WIB
Zimplistic, pencipta mesin roti pipih pintar


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Sangat jarang melihat perusahaan rintisan (start-up) asal Singapura yang menciptakan dan memproduksi perangkat keras. Apalagi, yang meraih pendapatan cukup besar dan sedang mencari investor untuk pendanaan putaran tiga alias seri C.

Zimplistic, salah satu start-up dari negeri merlion yang sangat jarang itu. Sejak berdiri 2008 lalu, produsen mesin pembuat roti pipih alias flatbread pintar bertajuk Rotimatic ini sudah mengantongi pendanaan US$ 20 juta.

Akhir November 2017 lalu, mengutip Tech in Asiastart-up yang didirikan pasangan suami istri Rishi Israni and Pranoti Nagarkar ini mengumumkan, bahwa Zimplistic berhasil mendulang pendapatan mencapai US$ 20 juta dalam 12 bulan pertama penjualan Rotimatic. Mesin pembuat flatbread pintar ini mulai dipasarkan di Desember 2016 lalu.

Bukan cuma di Singapura, Rotimatic masuk ke Australia, Kanada, Selandia Baru, dan Inggris. Zimplistic lagi mencari investor untuk penggalangan dana seri C guna memperluas pasar ke India dan Timur Tengah pada tahun depan.

Sebelumnya, di rangkaian seri A dan B, NSI Ventures serta Robert Bosch Venture Capital menjadi investor Zimplistic. Robert Bosch Venture Capital ialah perusahaan modal ventura milik raksasa elektronik Jerman, Bosch.

Israni dan Nagarkar membesut Rotimatic untuk memecahkan masalah yang kelihatannya sederhana. Flatbread disantap dengan hampir semua masakan oleh banyak keluarga di India dan komunitas diaspora negeri Gangga.

Bentuk dari roti pipih bermacam-macam, mulai dari yang simpel seperti chapati hingga yang berlapis-lapis semacam paratha.

Dan, nilai gizi flatbread yang terbuat dari tepung gandum lebih sehat dibanding nasi putih biasa atau roti beragi yang berasal dari tepung halus.

Masalahnya, proses pembuatan flatbread secara manual menggunakan tangan memakan waktu dan membutuhkan tingkat keterampilan tertentu.

Alhasil, banyak orang yang kemudian memilih roti pipih beku atau instan meski kurang sehat, lantaran kemungkinan mengandung bahan pengawet yang tidak jelas. Atau, mereka akhirnya memesan naan dari restoran langganan.

Nah, dengan Rotimatic, Anda cukup menuangkan bahan-bahan yang tepat ke dalam mesin. Pilih ketebalan dan kematangan yang Anda inginkan, lalu tekan tombol start. Perangkat robot pintar ini mampu mengeluarkan satu flatbread siap saji per menit.

Kembangkan produk

Prototipe Rotimatic rancangan Nagarkar memenangkan kompetisi Start-Up Singapore 2009. Warga negara Singapura keturunan India ini ialah pemilik gelar sarjana teknik mesin dari National University of Singapore, yang mengerjakan desain produk di Amtek setelah lulus.

Namun, Zimplistic dan purwarupa Rotimatic benar-benar menjadi komersial setelah Israni, suami Nagarkar, masuk beberapa tahun kemudian. Israni adalah sarjana teknik informatika dan pendiri TenCube, start-up keamanan perangkat bergerak yang diakuisisi McAfee pada 2010 lalu.

Dengan keahlian pemrograman, Israni dan Nagarkar selama delapan tahun mengembangkan purwarupa Rotimatic menjadi sebuah perangkat robot pintar. “Rotimatic punya kecerdasan buatan, dan lebih dari itu, dia terhubung,” kata Nagarkar seperti dikutip fortune.com.

Israni dan Nagarkar merampungkan Rotimatic setelah mengantongi pendanaan putaran kedua atawa seri B pada 2015 lalu senilai US$ 11,5 juta. “Ini merupakan tahun yang menakjubkan bagi kami dan kemitraan baru ini akan membantu baku melahirkan produk revolusioner yang memungkinkan keluarga mendapat makanan yang lebih sehat,” kata Israni yang menjabat Chief Executive Officer (CEO) Zimplistic usai mengumumkan pendanaan seri B itu.

Kini, Zimplistic berkembang menjadi perusahaan dengan 120 karyawan. Start-up ini juga memegang 37 paten teknologi yang tertanam pada Rotimatic. Mesin pintar ini sudah laku terjual 20.000 unit.

Nagarkar yang juga Chief Technology Officer (CTO) Zimplistic, bilang, perusahaannya tengah fokus pada pengembangan lanjutan dari Rotimatic.

Startup ini sedang merancang aplikasi yang memungkinkan pengguna menghidupkan dan mengendalikan Rotimatic saat berada jauh dari rumah. Ini berarti, mereka bisa membuat roti ketika kembali dari tempat kerja.

Bukan cuma itu, Zimplistic juga lagi berusaha meningkatkan kemampuan Rotimatic. Kelak, mesin robot pintar ini bisa membuat jenis flatbread lain, seperti roti untuk tortilla khas Meksiko dan piza.

Jika sukses besar, Rotimatics bisa membawa revolusi makanan sehat yang baru.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×