Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Platform penyedia co-working space asal Amerika Serikat WeWork meningkatkan penetrasinya di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Besarnya potensi ekonomi di kawasan ini, menjadi alasan WeWork tak segan melakukan ekspansi.
Managing Director WeWork Asia Tenggara Turochas Fuad menyebut, kawasan ASEAN memiliki pertumbuhan yang pesat dan diperkirakan akan menjadi kawasan dengan ekonomi terbesar keempat di dunia pada 2030 setelah Uni Eropa, Amerika Serikat dan China.
Potensi ini didukung oleh populasi usia muda dan kelas menengah yang terus bertumbuh serta arus urbanisasi yang tinggi sehingga memungkinkan kawasan ini menjadi salah satu penggerak utama pertumbuhan global.
Tak mau ketinggalan, WeWork mulai masuk ke kawasan ini sejak akhir tahun lalu. Setelah Singapura, sejumlah negara tetangga pun mulai menyusul. Termasuk dengan menawarkan pemberdayaan komunitas lokal melalui sejumlah lokasi baru di Indonesia.
Dengan transisi yang dialami Indonesia dari ekonomi berbasis manufaktur menjadi ekonomi yang dimotori inovasi, rencana WeWork untuk Indonesia akan menjadi batu loncatan yang mendukung perusahaan lokal maupun multinasional untuk terus bertumbuh. Begitu juga untuk start up yang ingin mengembangkan bisnisnya ke luar negeri dengan dukungan jejaring global yang dimiliki WeWork.
Membangun komunitas di setiap negara disebutnya sebagai penggerak utama WeWork dalam menginspirasi lahirnya inovasi, kolaborasi, dan produktivitas bagi para pengusaha, kreator, hingga pengusahan dalam berbagai segmen.
"Kami juga melihat adanya permintaan dari perusahan global yang mencari solusi dari kami untuk mengembangkan ekosistem dan jejaring lokal mereka,” ujarnya saat ditemui sejumlah media di Singapura baru-baru ini.
Di Indonesia, WeWork telah hadir di Jakarta tepatnya di Gama Tower. Selain Indonesia, perusahaan ini pun menyiapkan ekspansi di Ho Chi Minh, Manila, Bangkok, dan Kuala Lumpur sepanjang 2018. Di seluruh dunia, WeWork memiliki co-working space di 335 lokasi yang tersebar di 83 kota dan 24 negara. Sementara jumlah anggotanya sudah menembus lebih dari 320.000 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
