kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menjajal kegurihan Karaagee Oishi, camilan ayam ala Jepang


Minggu, 10 Februari 2019 / 15:13 WIB
Menjajal kegurihan Karaagee Oishi, camilan ayam ala Jepang


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu camilan yang jadi favorit banyak kalangan seperti kaum muda adalah olahan dari ayam filet. Yakni potongan ayam krispi dengan taburan aneka bumbu maupun saus.

Tak heran jika masih saja ada pelaku usaha yang tertarik di bisnis tersebut dan tak jarang menawarkan kemitraan usaha. Seperti Karaagee Oishi besutan Pieter Gunawan. Pria asal Jakarta itu mendirikan Karaagee sejak Februari 2017 dan menawarkan peluang kemitraan akhir 2017.

"Potensi bisnis tersebut cukup besar, dan saya tertarik membuat merek dengan ragam pilihan saus yang bisa diambil sepuasnya," katanya kepada KONTAN.

Hingga kini Karaage Oishi telah memiliki enam gerai yang tersebar di Jakarta, Palembang, dan Lampung.

Ada dua paket investasi yang ditawarkan, yaitu paket Rp 75 juta dan Rp 120 juta. Dengan modal tersebut, mitra mendapat fasilitas kerjasama franchise lima tahun, peralatan usaha lengkap, booth, renovasi interior, pelatihan karyawan, kemasan, promosi, standar operasional, dan bahan baku awal. Bedanya, paket Rp 120 juta luas tempat usaha minimal 40 m² dan Rp 75 juta sekitar 20 m² saja.

Karaage Oishi menawarkan sajian menu seperti ayam goreng karaagee, yakitori, kentang goreng jenis waffle dan lainnya. Camilan tersebut juga dilengkapi dengan aneka pilihan saus. Ada sekitar 12 saus yang tersaji. Salah satunya chili, hot mayo, garlic butter, takoyaki dan lainnya dengan harga mulai Rp 35.000 sampai Rp 55.000 per porsi. "Yang membuat beda produk kami adalah cita rasa saus jepang dengan 12 macam saus dan kami tidak memakai MSG dan sejenisnya," klaimnya.

Dengan kekhasan tersebut, Pieter mengklaim rata-rata gerainya bisa meraup omzet Rp 40 juta sampai Rp 120 juta per bulan. Dengan rata-rata laba bersih 20%–25%, maka mitra ia klaim bisa balik modal antara enam sampai 15 bulan.

Kalau Anda tertarik, kebetulan Pieter menargetkan bisa menambah 10 gerai lagi tahun ini. Selain menu, ia juga berencana memperbesar konsep usaha dari saat ini.

Pengamat waralaba dari Proverb Consulting, Erwin Halim mengingatkan, meski pasar potensial, tapi persaingan bisnis ayam krispi makin ketat. Untuk itu para pemain harus bisa memberi value proposition (nilai lebih) dari produk tersebut. Pihak pusat juga harus kontinyu promosi agar target bisnis bisa tercapai.

------------------------------------

Karaagee Oishi,

FX Sudirman lantai FB Jl Jenderal Sudirman RT 1/RW 3 Jakarta Pusat 

Kontak: Pieter Gunawan Telp. 0818159870

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×