kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Monitor Sonar hingga Mancanegara


Senin, 14 November 2016 / 17:38 WIB
Monitor Sonar hingga Mancanegara


Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Dadan M. Ramdan

JAKARTA. Bisnis pemantauan dan analisa berita dan informasi mungkin sudah jamak kita temui. Pemain bisnis ini biasanya perusahaan public relations (PR).
Tapi jika layanan ini berbentuk perangkat atau platform software yang bisa realtime termasuk memantau media sosial mungkin baru Sonar yang menawarkan. Aplikasi ini dirintis oleh Amien Krisna bersama M. Ridwan Agustiawan pada 2014 silam.

Mereka membuat usaha rintisan atawa startup ini berbekal pengalaman sebagai developer di bidang teknologi informasi sejak 2002 plus bekerja di situs e-commerce dan games yang menjamur saat itu. Kala itu mereka melihat, semakin meledaknya sosial media dan banyaknya perusahaan yang menggunakan sosial media sebagai sarana pemasaran dan penjualan ditangkap  sebagai peluang bisnis. “Modal awal kami Rp 50 juta dari gaji saya dan Ridwan selama beberapa bulan bekerja,” ujar Amien, Pendiri dan Chief Executive Officer Sonar.

Amien menceritakan, awal mengembangkan versi awal platform Sonar dia lakukan sejak 2013. Saat itu, pengembangan Sonar hanya outsource design interface, dan desain dashboard ke freelancer. Sementara Ridwan bertugas membangun database dan backend. “Saya mengembangkan algoritma, analisa sentimen, dan model bisnis,” terang dia.

Awal 2016 lalu, Sonar masuk ke dalam program akselerator Indigo milik Telkom Indonesia. Di pasar internasional, Sonar berkompetisi dengan perusahaan sejenis seperti Brandtology, Meltwater, Radian6 milik Salesforce, dan Sysomos. Sedangkan di pasar lokal pesaingnya adalah  iSentia, Nolimit, dan Mediawave. Amien mengklaim, Sonar memiliki kelebihan mampu untuk beradaptasi dan memahami pasar lokal lebih cepat dan efisien. Posisi Sonar unik karena dapat memberikan fitur-fitur kompetitor global dengan memanfaatkan pengetahuan dan pengertian pasar lokal. “Sonar bisa digunakan untuk  melakukan riset pasar, apabila satu perusahaan akan membuka atau membuat produk untuk satu pasar tertentu,“ jelasnya.

Alhasil sejak tahun lalu, Sonar sudah menghasilkan revenue dan memiliki tim senior berpengalaman lebih dari 10 tahun di bidang digital dan pengolahan data. Saat ini, karyawan Sonar berjumlah 13 orang. Kinerja Sonar semakin lincah saja setelah mendapat suntikan modal dari investor, yakni inkubator Telkom, dan MDI Ventures.
Dengan platform Sonar, pelanggan dengan mudah bisa menganalisa percakapan yang terjadi, isu terutama informasi, berita dan tren bisnis yang mereka minati.

Dengan demikian perusahaan dengan mudah melakukan penetrasi pasar karena sudah mengetahui isu-isu yang dibicarakan beserta apa yang disukai dan apa yang tidak.
Sonar mengklaim setiap saat memonitor percakapan dan tranding topic yang ada Twitter, Facebook, dan lebih dari 80 media online, lima forum besar, Instagram, dan semua blog pada Blogspot dan Wordpress. Selain itu mereka tak kurang memantau sekitar 80 media online. Aplikasi Sonar ini membantu klien mendapatkan gambaran holistik tentang persepsi masyarakat untuk merek tertentu.

Amien menuturkan, klien bisa menggunakan fitur-fitur yang tersedia di Sonar sesuai kebutuhan masing-masing. Sonar memberikan akses kepada pelanggan untuk menggali dan mencari informasi apa yang dibicarakan netizen melalui kata kunci yang mereka inginkan. “Fitur utama Sonar adalah menganalisa sentimen secara real-time dengan tingkat akurasi sampai 80%,” sebutnya.

Peluang ekspansi
Adapun penghasilan Sonar berasal dari pelanggan yang ingin mendapatkan akses tak terbatas di Sonar, plus dengan analisis. Sonar membagi layanan terbatas misalnya topik, merek, dan data yang diinginkan pelanggan. Ada juga layanan tambahan seperti laporan yang sifatnya custom atau pesanan. Ada tiga paket yang ditawarkan Sonar. Pertama, paket basic Sonar seharga Rp 6,075 juta untuk satu topik dengan kuota 100,000 posting data per bulan. Kedua, paket corporate Rp 8,1 juta, untuk tiga topik dengan dengan kuota sebanyak 250.000 posting data per bulan. Paket Ketiga, enterprise senilai Rp 11,475 juta sebulan untuk lima topik dengan kuota 350.000 posting data per bulan.

Saat ini Sonar mengklaim telah melayani sejumlah klien perusahaan besar seperti XL Axiata, Pertamina, Air Asia, Intiland, Goodyear Indonesia, juga instansi Bank Indonesia dan banyak lagi. Mereka juga merupakan mitra usaha Microsoft dan Telkom Indonesia. “Saat ini ada lebih dari 25 perusahaan dan agensi aktif yang menggunakan Sonar,” sebut Amien Krisna.

Tren pertumbuhan bisnis Sonar pun menggembirakan. Amien menyebutkan, penjualan Sonar setiap tahun selalu diatas 200% dibanding tahun sebelumnya. Hal ini ditopang oleh meningkatnya awareness perusahaan lokal terhadap pentingnya social listening dan analisa sosial media. Melihat respons positif dari korporasi untuk menggunakan aplikasi Sonar, maka Amien pun tertantang untuk mengembangkan layanan yang sama ke luar negeri. Jika tak ada aral melintang, Sonar siap ekspansi bisnis ke mancanegara.

Kini, Sonar tengah bersiap-siap mengepakkan sayapnya ke Filipina. Selanjutnya meluncur di Singapura, Malaysia, dan Australia pada tahu depan. Pertimbangan untuk ekspansi bisnis ke pasar ASEAN karena sifat pasar yang tidak jauh berbeda dengan Indonesia. “Secara bahasa, Sonar sudah develop algoritma untuk mengolah bahasa Tagalog, Melayu dan  dan Singapura sebagai bisnis hub ASEAN,” papar Amien.

Bahkan Sonar merancang ekspansi ke Asia dan Timur Tengah pada 2021. Sebab perkembangan sosial media ke Asia dan Timur Tengah akan mencapai puncaknya 2020.
Akankah bisnis Sonar bisa memancar di mancanegara?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×