kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Seruput peluang tawaran kemitraan Mao Kopi Kopi Pasir dengan investasi Rp 15 juta


Minggu, 07 April 2019 / 05:37 WIB
Seruput peluang tawaran kemitraan Mao Kopi Kopi Pasir dengan investasi Rp 15 juta


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mao Kopi Kopi Pasir menawarkan kemitraan dengan investasi Rp 15 juta. Bila mitra dapat menjual 35 gelas per hari, dalam waktu empat bulan mitra sudah bisa balik modal. 

Usaha kedai kopi makin manis, meski tidak lagi populer banyak pemain baru bermunculan. Salah satunya  Mao Kopi Kopi Pasir asal Depok, Jawa Barat. 

Mao Kopi menghadirkan sensasi baru memasak kopi menggunakan pasir. Teknik masak ini diadaptasi dari negara Turki. 

Sela Agus Nur, Founder Mao Kopi Kopi Pasir mengatakan memasak kopi menggunakan pasir panas membuat kopi terasa lebih legit karena serbuk kopi matang sempurna. 

"Api tidak langsung menyentuh cawan tapi harus melalui pasir sebagai perantaranya. Panas yang dihasilkan pasir pun lebih merata," katanya pada KONTAN, Senin (1/4). 

Sekedar info, pasir yang digunakan adalah campuran dari pasir pantai dan pasir gunung. 

Mao Kopi Kopi Pasir menawarkan enam menu yakni kopi pasir ori, susu, moka, pandan, rempah, kecur, kombucha kopi, dan kopi beer. Untuk harganya di bandrol mulai dari Rp 15.000 sampai Rp 25.000 per gelas. 

Asal tahu saja, kedai kopi ini dibuka sejak setahun lalu dengan gerai pertamanya di Depok, Jawa Barat. Baru-baru ini, Sela memindahkan gerainya ke Tanjung Duren, Jakarta Barat. 

Untuk mempercepat penambahan cabang, Sela menawarkan kerjasama kemitraan sejak awal tahun 2019. Sampai sekarang sudah ada 10 mitra yang bergabung, lokasinya tersebar di Jakarta, Gresik, Cirebon, dan Banjarmasin. 

Balik modal dalam empat bulan 

Mao Kopi Kopi Pasir menawarkan kemitraan dengan investasi Rp 15 juta. Fasilitas yang didapatkan mitra adalah satu unit meja dan kuali, pasir, bubuk kopi untuk 100 gelas, dan perlengkapan lainnya. 

Untuk menjaga kualitas produk, setiap mitra wajib mengambil bahan baku utama yakni bubuk kopi dan pasir dari pusat. 

Berdasarkan perhitungan Sela, dalam waktu empat bulan mitra sudah bisa balik modal. Dengan catatan, saban harinya mampu menjual sekitar 35 gelas kopi atau setara dengan Rp 225.000 per hari. 

Setelah dikurangi biaya produksi dan operasional porsi keuntungan bersih yang didapatkan mitra sekitar 50% dari total omzet. 

Sepanjang tahun ini, Sela menargetkan dapat membuka cabang hingga 30 gerai di seluruh Indonesia. Ajang pameran waralaba menjadi senjata utamanya untuk menjaring mitra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×