Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Tri Adi
Setelah mendapat pinjaman Rp 30 juta dari sahabat lama, Abdul Haris Noor langsung tancap gas menambah produksi ukiran kaligrafinya. Hasil produksi itu kemudian ia pamerkan di dalam negeri hingga ke mancanegara. Dari ajang pameran itu, Abdul sukses menjaring pembeli dari luar negeri, terutama dari Timur Tengah.
Membangun bisnis ukiran kaligrafi dari kayu jati bukanlah perkara mudah. Apalagi bisa mengekspornya ke mancanegara. Tapi Abdul Haris Noor, sukses melakukan pekerjaan susah tersebut.
Hanya dalam waktu dua tahun, lewat CV Radiant Suryatama, Abdul berhasil mengekspor kaligrafi itu ke kawasan Timur Tengah dan ke beberapa negara berpenduduk mayoritas muslim. "Secara budaya, negara mayoritas muslim lebih dekat dengan seni kaligrafi," terang Abdul.
Abdul sukses menembus pasar ekspor setelah ia mendapat pinjaman Rp 30 juta dari sahabat lamanya. Berbekal dana itu Abdul bisa memproduksi 100 kaligrafi yang bakal dia pajang di lokasi pameran.
Karena penjualan selama pameran laris manis, Abdul pun ingin menjajal pameran di luar negeri. Nah, salah satu ajang pameran di luar negeri yang membuat namanya melambung tinggi adalah pameran Index Internasional di Dubai, Uni Emirat Arab, pada 2008 silam.
Dari pameran kelas dunia itu Abdul berhasil panen pelanggan dari Uni Emirat Arab, Malaysia, Brunei Darussalam, Iran, India, Irak, bahkan pelanggan dari Amerika Serikat.
Tak kurang Rp 50 juta berhasil dibawa pulang Abdul selama mengikuti pameran itu. Padahal, itu hanya uang panjar alias uang muka. Karena setelah itu, pesanan kaligrafi bernilai ratusan juta harus segera ia kirim ke pemesannya. "Sejak pameran itu produk saya mendunia," tegasnya.
Merasakan nikmat pameran, membuat Abdul ketagihan. Sejak itulah ia gemar memajang kaligrafinya di berbagai pameran, baik di kawasan Asia hingga Eropa. "Pemasaran di arena pameran sangat efektif," ujar Abdul.
Abdul membuktikan, setelah ikut berbagai pameran itu, selama empat bulan belakangan, ia memperoleh pesanan kaligrafi senilai Rp 250 juta dari Iran. Sedangkan dari Uni Emirat Arab memesan kaligrafi senilai Rp 270 juta.
Begitu juga pelanggan Abdul di India yang memesan kaligrafi senilai Rp 185 juta. Bahkan negara yang habis dilanda peperangan seperti Irak juga memesan ukiran kaligrafi senilai Rp 85 juta. "Kebanyakan pelanggan saya adalah pedagang yang menjual lagi kaligrafi itu," terang Abdul.
Kini Abdul menyadari, pentingnya pameran dalam berbisnis kerajinan. Namun agar pasarnya kian membesar, Abdul merasa pameran saja belumlah cukup untuk menambah pelanggan.
Nah, untuk menggalang lebih banyak pelanggan, Abdul memutuskan untuk membuat situs sendiri dan membuka akun di situs jejaring sosial. Lewat dunia maya itulah Abdul memperagakan kaligrafinya ke seluruh dunia.
Pemasaran lewat situs pun sukses. Banyak pembeli tertarik dan memesan kaligrafi itu melalui surat elektronik kepada Abdul.
Agar pelanggannya nyaman, Abdul tidak hanya menjual kaligrafi desain miliknya sendiri. Ia juga melayani pembuatan kaligrafi dengan desain dari pelanggan. "Yang penting pelanggan puas," terangnya.
Demi pelanggan juga, Abdul selalu menjaga kualitas kayu bahan baku kaligrafi. Ia mengaku hanya membeli kayu jati dari Perum Perhutani. Untuk satu kubik kayu jati itu, Abdul merogoh kocek Rp 12 juta.
Walaupun bahan baku kayu jati itu terbilang mahal, namun Abdul berusaha menjual kaligrafi semurah mungkin. Abdul memang memilih mengejar omzet ketimbang mengambil untung terlalu tinggi tapi barang tak cepat laku. "Yang penting cashflow-nya lancar," terangnya.
Untuk menjaga kualitas kerajinan, Abdul juga ogah menerima pesanan kaligrafi sebanyak-banyaknya. Apalagi, jumlah perajinnya juga masih terbatas.
Abdul sendiri memang tak ingin karyawannya kewalahan dikejar target. "Saya memperlakukan mereka itu seperti keluarga," bebernya. Bahkan untuk urusan makan pun Abdul juga menyediakan juru masak khusus.
Soal harga jual kaligrafi itu, Abdul mematok tarif rata-rata sebesar Rp 750.000 per unit. Oleh pelanggannya di luar negeri, ukiran kaligrafi itu dijual lagi senilai Rp 1,2 juta. "Bahkan ada yang menjual sampai dua kali lipat," ungkapnya.
(Selesai)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News